Hadirnya partai baru yaitu partai solidaritas indonesia ,Kandidat legislatif dari partai tersebut harus
menggunakan metode baru. Cara lama mungkin masih banyak digunakan, tetapi masyarakat yang
semakin kritis seperti kaum milennial menuntut agar mereka mengambil pendekatan yang lebih
persuasif.Dalam iklim politik yang penuh dengan kompetisi yang terbuka dan transparan, para kontestan
membutuhkan metode yang dapat memfasilitasi mereka dalam memasarkan inisiatif politik, gagasan
politik, masalah politik, ideologi partai, karakteristik pemimpin partai, dan program kerja partai kepada
publik.Saat ini, pemilih sedang bermain target dalam kampanye. Sebagai penanda generasi, milennial
datang pada saat perubahan kritis ketika Indonesia memasuki abad baru ketika media digital
diperkenalkan. generasi milennial ditandai oleh karakteristik unik dibandingkan dengan generasi
sebelumnya. Mereka adalah anak muda yang akan terlibat dalam 10-20 tahun ke depan.
Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari partisipasi dalam pemilu dengan kehadiran Partai Solidaritas
Indonesia dan identifikasi strategi pemasaran untuk meningkatkan partisipasi milenial dalam pemilu
2019 dan mengatasi masalah yang dibahas oleh Yoki oktorian sukardi, seorang kandidat legislatif dari
Partai Solidaritas Indonesia. Analisis dalam penelitian ini menggunakan faktor internal dan eksternal
untuk dapat memberikan solusi yang efektif dan efisien. Analisis internal dilakukan untuk menganalisis
STP (Segmenting, Targeting, Positioning) dan Marketng mix (4P) dari Yoki oktorian sukardi calon
legislatif dari Partai Solidaritas Indonesia. Kemudian menganalisis eksternal menggunakan analisis
STEEPLED analysis (Sociocultural, Techonological, Economic, Environment, Political, Legal, Ethical,
Demographic) di daerah kabupaten sumedang, analisis kompetitor dari kandidat legislatif partai lain dan
analisis pemilih milennial di daerah sumedang , Yoki oktorian sukardi calon legislatif dari Partai
Solidaritas hanya melakukan kampanye pemilu yaitu promosi melalui media sosial, pertemuan tatap
muka dan program dor to dor yang masih kurang efektif dan kurang mendapat perhatian dan beberapa
penolakan dari milennial khususnya di daerah sumedang.
Untuk mengembangkan solusi Yoki oktorian sukardi calon legislatif daripartai solidaritas indonesia
telah dilakukan survei dengan menyebarkan kuisioner kepada 400 responden dan melakukan interview.
Berdasarkan hasil survei yang telah didapatkan, pemilih milenial di daerah sumedang memilih kandidat
legislatif berdasarkan penyelesaian masalah kebijakan seperti program kerja dan hal-hal nyata yang
diberikan kepada masyarakat. Selain itu, calon legislatif dari partai solidaritas indonesia mengemas
ideologi dan isu yang di kemukakan mengalami penolakan cukup besar dari responden karena ideologi
dan masalah yang diangkat kurang diterima oleh kaum milenial di daerah Sumedang yang mayoritas
pemilih rasional dan kritis. Oleh karena itu, berdasarkan data-data yang diperoleh dari penelitian ini,
terdapat solusi yang disarankan kepada calon legislatif dari partai Solidaritas Indonesia yaitu melakukan
strategi kampanye yang efektif dan evaluasi positioning dengan menambahkan isu yang lebih populer
di masyarakat.
Perpustakaan Digital ITB