digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Dalam lima tahun terakhir, penumpang domestik telah meningkat sebesar 17%. Meningkatnya jumlah penumpang domestik telah mendorong semua maskapai untuk memperluas pangsa pasar dengan membuka rute di wilayah regional. Bandung adalah salah satu daerah potensial untuk penerbangan domestik, sehingga Nam Air tertarik untuk membuka layanan penerbangan pertamanya dari Bandung pada 2015 dengan rute Bandung-Surabaya. Pada Februari 2019, rute ini mengalami penurunanan faktor muatan penumpang yang hanya mencapai 36%, padahal rata-rata PFL penerbangan domestik mencapai 78%. Dalam upaya meningkatkan PFL, Nam Air fokus pada elemen konsumen dengan memahami atribut mempengaruhi pelanggan mereka dalam membuat keputusan untuk meningkatkan persentase faktor muatan penumpang di rute Bandung-Surabaya. Metodologi penelitian dalam riset ini adalah teori riset pemasaran dengan pendekatan menggunakan discrete choice model untuk memahami dan memprediksi pilihan pembuat keputusan dari satu alternatif diskrit dari beberapa pilihan. Terdapat 3 alternative maskapai yang beroperasi pada pada rute Bandung-Surabaya. Dalam pembuatan kuesioner stated preference (SP), desain Defficient digunakan dengan dukungan aplikasi NGENE yang menghasilkan 8 pertanyaan dalam tiga blok yang berbeda. Selanjutnya, kuesioner disebar secara online kepada 235 responden dan terkumpul data observasi sebanyak 1880. Hasil kuesioner kemudian diolah menggunakan aplikasi BIOGEME untuk mengestimasi model multinomial logit (MNL), sehingga peneliti menemukan atribut yang signifikan mempngaruhi pilihan penumpang. Dengan memngolah keseluruhan attribut, didapatkan hasil bahwa hanya atribut harga IN (t-test = -5,53) dan JT (-2,01) yang signifikan berpengaruh. Selanjutnya, peneliti mengolah seluruh attribut merek dengan hasil signifikan yaitu JT (-20,04) dan QG (,244). Hasil analisa elastisitas, harga ketiga alternative maskapai bersifat elastis pada keputusan konsumen dengan nilai IN (-1,6), JT (-7,4), (-1,3). Peneliti mengusulkan Model Pemasaran dengan tiga Sub Model, yaitu mencapai titik impas biaya, penyesuaian harga dengan diskon dan promo, serta membangun brand yang kuat untuk Nam Air. Sub Model keseluruhan disusun dalam 19 program pemasaran. Selanjutnya Peneliti juga melakukan analisis biaya dan manfaat untuk menghasilkan pelaksanaan dan anggaran pemasaran yang tepat.