digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Kamma adalah merek baru yang didirikan pada tahun 2019, yang berfokus pada produk kulit seperti tas, untuk pria dan wanita. Pasar kulit di Indonesia masih besar dengan permintaan tinggi. Karena Kamma belum terkonsep dengan baik, promosi hanya dilakukan dari mulut ke mulut. Itulah sebabnya merek ini memiliki kesadaran merek yang rendah dan berdampak pada kinerja penjualan rendah. Penelitian ini dibuat untuk menemukan solusi terbaik bagi merek ini untuk strategi jangka panjang dan untuk meningkatkan kesadaran merek yang diharapkan akan berdampak pada peningkatan penjualan. Penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dan akan menggunakan beberapa konsep yaitu, STP (Segmenting, Targeting dan Positioning), 4P dari Marketing Mix, SWOT, dan matriks TOWS, dan wawancara mendalam dengan dua merek lain. Masalah yang Kamma miliki adalah rendahnya kesadaran merek, yang dari akar penyebabnya dapat dilihat dari rendahnya variasi produk, rendahnya aktivitas media sosial, dan harga yang serupa dengan pesaing tetapi Kamma memiliki kualitas produk yang lebih rendah. Untuk mengatasi masalah tersebut, kamma perlu difokuskan pada aspek 4P yaitu produksi, harga, tempat dan promosi. Solusi untuk merek adalah membuat berbagai produk, mengoptimalkan Instagram sebagai platform penjualan, berpartisipasi di bazaar mode, dll. Strategi bisnis dapat diimplementasikan dengan strategi terjadwal dan juga rencana penganggaran untuk bisnis