PT. Triputra Malaka Properti adalah perusahaan start-up dibidang pengembang property dan merencanakan sebuah proyek properti baru di Banda Aceh. Proyek ini didasarkan pada model bisnis Melia Hotels atau Condotel. Dalam mengembangkan proyek hotelnya, Melia Hotel menjual setiap kamar hotel kepada Investor sebagai modal awal pengembangan dari proyek tersebut. Kamar-kamar yang dibangun akan dimiliki oleh investor dan dikelola oleh perusahaan. Investor akan mendapat untung dari manajemen hotel. Melihat model bisnis ini, PT. Triputra Malaka Properti ingin melakukan modifikasi pada model bisnis dengan skala yang lebih kecil. Perusahaan berencana untuk membangun rumah kos dan menjualnya kepada investor, maka kamar-kamar tersebut akan dikelola oleh manajemen perusahaan. Sebagai perusahaan baru, peusahaan memiliki modal yang terbatas dan hanya memiliki modal sebesar Rp500.000.000 untuk proyek ini. Dalam penelitian ini, market survey dilakukan dengan mengunakan kuisioner untuk mengetahui costomer preference dari mahasiswa mengenai boarding house. Semua data digunakan untuk membuat proyeksi keuangan dalam Discounted Cash Flow (DCF). Metode ini digunakan untuk mengetahui hasil proyeksi keuangan dalam nilai sekarang. Kriteria kelayakan finansial dari proyek ini adalah Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), dan Payback Period (PP). Berdasarkan perhitungan Rencana Anggaran Biaya dan pemodelan keuangan, nilai proyek adalah sebesar Rp1.754.322.500. Berdasarkan hasil pemodelan keuangan, dijelaskan bahwa proyek ini layak secara finansial, di mana proyek tersebut memiliki Net Present Value lebih besar dari 0 atau positif sebesar Rp348.313.340. Internal Rate of Return yang lebih besar dari Weighted Average cost of capital, atau sebesar 37,7%, dan Payback Period selama 2,01 tahun, atau kurang dari 3 tahun.
Perpustakaan Digital ITB