digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

PT. Bukit Asam Tbk. merupakan salah satu perusahaan penghasil batubara terbesar di Indonesia. Untuk itu, dalam meningkatkan performa perusahaan, PT. Bukit Asam harus terus mengembangkan bisnis dengan memanfaatkan batubara yang mereka miliki. Mengingat dimana harga dan permintaan batubara yang masih saja belum stabil dan ditambah dengan adanya para pesaing baru dan lama yang terus bermunculan dengan bisnis baru sebagai bentuk mengembangkan bisnis yang mereka miliki. Berdasarkan masalah tersebut, ditemukan akar masalahnya dengan menggunakan Current Reality Tree, yang hasilnya adalah dibutuhkannya Balanced Scorecard baru untuk Direktur Pengembangan Bisnis agar dapat mengontrol dan mengevaluasi bisnis yang sedang ataupun akan dijalankan oleh PT. Bukit Asam melalui empat perspektif yang ada di dalam Balanced Scorecard dengan baik karena Direktur Pengembangan Bisnis belum memiliki Balanced Scorecard. Hal ini didukung juga dengan analisis internal dan eksternal yang di lakukan oleh penulis dimana PT. Bukit Asam sedang melakukan pengembangan bisnis seperti pembuatan Pupuk Urea, Dimethyl Ether (DME), dan Polypropylene bersama beberapa perusahaan seperti Pertamina, Pupuk Indonesia, Chandra Asri Petrochemical serta Air Product and Chemical Inc. dari Amerika. Dari akar masalah tersebut, solusi yang ditawarkan oleh penulis adalah mengusulkan Balanced Scorecard baru untuk Direktur Pengembangan Bisnis dengan cara Cascading terhadap Balanced Scorecard Perusahaan agar tujuan yang ingin dicapai oleh perusahaan dapat dilaksanakan dengan baik dan selaras. Metode yang digunakan dalam melakukan Cascading adalah metode ARCI yaitu melakukan pembobotan di setiap KPI pada Balanced Scorecard Perusahaan, sesuai dengan Direktur Pengembangan Bisnis. Hasilnya yang kemudian dapat di susun sebagai strategy maps lalu lanjut ke pembuatan strategic objective agar target dan rencana aksi yang telah ditentukan dapat berjalan dengan baik. Dari solusi tersebut, terciptalah Balanced Scorecard yang baru untuk Direktur Pengembangan Bisnis yang selanjutnya dapat diimplementasikan sesuai dengan Balanced Scorecard tersebut. Namun, agar implementasi dari Blanaced Scorecard tersebut dapat berjalan lancer, maka perusahaan juga harus melakukan pengecekan secara berkala sebagai bentuk mengendalikan dan mengevaluasi kekurangan dan kelebihan yang terjadi sehingga sesuai dan selaras dengan tujuan dari perusahaan.