digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Indonesia merupakan negara penghasil kopi nomor 4 di dunia. Bahkan, Indonesia pun kini menjadi negara eksportir kopi spesialti Arabika kedua terbesar di dunia. Namun, tingkat konsumsi kopi di Indonesia masih rendah yakni 1.34 kg per capita bila dibandingkan dengan negara lain dan konsumsi kopi spesialti Indonesia masih 1 % dari konsumsi kopi nasional. Meskipun, konsumsi kopi spesialti Indonesia terus meningkat sekitar 8% - 10 %.. Oleh karena itu, analisis eksternal dan analisis internal dilakukan untuk mengetahui akar masalah dari permasalahan ini sehingga dapat meningkatkan penjualan kopi spesialti di Indonesia. Analisis eksternal yang dilakukan meliputi analisis PESTLE, analisis Porter’s Five Forces dan analisis pembeli di Indonesia. Sementara itu, analisis internal terdiri dari analisis Segmenting, Targeting dan Positioning (STP) dan analisis Strategi Marketing Mix untuk kopi spesialti Indonesia saat ini. Dari hasil analisis eksternal dan internal, diperoleh akar permasalahan dari masih rendahnya konsumsi kopi specialti Indonesia yaitu kurangnya value proposition mengenai kesehatan, kurangnya jumlah promosi dan tempat penjualan, serta kurangnya desain kemasan dan kurangnya kolaborasi. Oleh karena itu, penulis mengusulkan untuk membuat proposisi nilai dalam bentuk nilai sehat dan strategi bauran pemasaran yang mengikuti sembilan tren pemasaran teratas pada tahun 2019 meliputi pembuatan packaging dengan warna colorful, menambahkan label ‘healthy’, logo halal, dan kampanye ‘love your love’, pendekatanmillenial,micro influencer, gamification, instant gratification, dan pemasaran bersama digital wallet sebagai strategi promosi, juga strategi omnichannel sebagai strategi tempat. Selain itu, penulis mengusulkan untuk meningkatkan ekosistem bisnis sehingga dapat meningkatkan kolaborasi.