COVER Muh Fadhel Atras
Terbatas  Dwi Ary Fuziastuti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Dwi Ary Fuziastuti
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA Muh Fadhel Atras
Terbatas  Dwi Ary Fuziastuti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Dwi Ary Fuziastuti
» Gedung UPT Perpustakaan
Pemecah gelombang terendam merupakan salah satu jenis pemecah gelombang
yang biasa digunakan sebagai pengaman pantai dari hantaman gelombang.
Berbagai bentuk pemecah gelombang terendam telah dikembangkan seperti bentuk
trapesium dan sinusoidal. Pada tugas akhir ini, akan dibahas efektivitas dari
pemecah gelombang terendam dengan bentuk-bentuk tersebut melalui pemodelan
matematika dan simulasi numerik. Efektivitas dari pemecah gelombang terendam
dilihat dari koefisien transmisi (Kt), yakni perbandingan antara amplitudo
gelombang yang telah melewati pemecah gelombang (amplitudo transmisi) dengan
amplitudo gelombang yang datang dari laut (amplitudo datang). Model matematika
yang digunakan adalah shallow water equation. Akan diselesaikan persamaan
pada model tersebut secara analitik untuk mendapatkan koefisien transmisi dari tiap
bentuk pemecah gelombang terendam. Model yang dibangun juga akan diselesaikan
secara numerik menggunakan metode volume hingga pada grid setengahan.
Lebih jauh, akan dikaji perilaku gelombang ketika dimensi pemecah gelombang
terendam dengan bentuk tertentu divariasikan. Dari hasil validasi simulasi numerik
dengan solusi analitik diperoleh galat nilai Kt yang cukup kecil. Khusus pemecah
gelombang terendam berbentuk trapesium, bentuk paling efektif dalam mereduksi
amplitudo gelombang adalah ketika sisi miringnya semakin terjal menuju tegak.
Secara umum, nilai Kt dari pemecah gelombang sinusoidal lebih kecil dibandingkan
bentuk lainnya karena memungkinkan resonansi Bragg, yakni resonansi
yang menyebabkan gelombang refleksi yang besar. Resonansi ini terjadi ketika
panjang gelombang datang adalah dua kali dari panjang gelombang dari pemecah
gelombang terendam. Hasil simulasi numerik kemudian divalidasi dengan data
percobaan fisik, dan diperoleh bahwa galat nilai Kt cukup kecil. Hal ini berarti
simulasi numerik yang dilakukan dapat menggambarkan fenomena propagasi
gelombang dengan baik.