digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Daerah penelitian berada di Pulau Alor, Kecamatan Alor Barat Daya, Kabupaten Alor, Nusa Tenggara Timur, dengan koordinat 124o35’21,9997”- 124o33’44,2143”BT dan 8o24’4,3593”- 8o24’3,6677”LS. Pulau ini merupakan bagian Busur Vulkanik Banda, dimana di sepanjang busur ini terdapat beberapa sumber daya bumi potensial, seperti panas bumi Flores di bagian barat dan mineralisasi VMS Pulau Wetar, di bagian timur. Hal ini mengindikasikan bahwa aktifitas hidrotermal bekerja dengan baik di sepanjang busur ini. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan kajian geologi, karakteristik ubahan dan juga untuk mengetahui genesa mineralisasi hidrotermal di daerah penelitian. Metode penelitian yang dilakukan yaitu dengan analisis megaskopis dan mikroskopis meliputi analisis petrografi, mineragrafi, difraksi sinar-x dan spektroskopi serapan atom, untuk mengetahui satuan batuan, zona ubahan dan tekstur mineralisasi, paragenesis mineral ubahan, asosiasi unsur, dan penentuan sistem mineralisasi. Litologi daerah penelitian sepenuhnya terdiri dari batuan vulkanik, yaitu Satuan Lava Dasit, Satuan Tuf yang terdiri dari tuf kristal dan tuf vitrik, dan Satuan Breksi Piroklastik dengan sisipan tuf dan accretionary lapilli. Zona ubahan hidrotermal yang berkembang berupa zona kuarsa-ilit-smektit-kaolinit (argilik), zona kuarsa-serisit-klorit±muskovit (filik), dan zona albit-epidot-kalsit±kloritzeolit (propilitik). Mineral sulfida yang hadir berupa pirit, kalkopirit, sfalerit, galena, bornit dan kovelit, juga adanya mineral malakit dan limonit sebagai hasil oksidasi. Tekstur pengisian urat yang ditemukan berupa veinlet kuarsa-pirit dan juga urat kuarsa-sulfida yang dikontrol oleh sesar geser menganan berarah timurlaut-baratdaya dan struktur tensional berarah baratlaut-tenggara. Paragenesa mineral terdiri dari empat stadia pembentukan mineral, terdiri dari: tahap I: kuarsa-ilit-smektit-kaolinit±paligorskit-zeolit, tahap IIa: kuarsa-kloritserisit± muskovit, tahap IIb: kuarsa, sfalerit, markasit, galena, pirit, kalkopirit, bornit, kovelit, tahap III : albit-epidot-kalsit-klorit±zeolit-pirofilit, dan tahap IV: malakit-limonit-goetit. Analisis geokimia unsur menunjukan batas ambang unsur sebagai berikut: Cu 209,69 ppm, Pb 4436,26 ppm, Zn 1311,12 ppm, Au 0.02 ppm dan Ag 4,18 ppm, dengan asosiasi unsur Pb-Cu-Zn-Au-Ag-Sb-As. Berdasarkan kehadiran mineral ubahan hidrotermal, mineral sulfida, tekstur mineralisasi dan asosiasi unsur, maka ubahan dan mineralisasi di daerah penelitian merupakan mineralisasi dengan sistem epitermal sulfida rendah.