digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800


COVER Silvana Septiani Maleong
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 1 Silvana Septiani Maleong
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 Silvana Septiani Maleong
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 Silvana Septiani Maleong
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 Silvana Septiani Maleong
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 Silvana Septiani Maleong
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Silvana Septiani Maleong
PUBLIC Alice Diniarti

Aspek nutrisi dan penyakit merupakan salah satu masalah yang penting dalam budidaya udang putih (Litopenaeus vannamei) karena dapat mempengaruhi pertumbuhan, kesintasan dan kualitas air. Salah satu cara untuk mengatasi hal tersebut yaitu dengan penggunaan pakan sinbiotik, pakan buatan dengan penambahan kombinasi probiotik dan prebiotik. Penelitian ini bertujuan menentukan variasi komposisi terbaik pakan sinbiotik yang terdiri dari prebiotik (Chaetoceros simplex dan Spirulina sp.) dan probiotik (Bacillus megaterium) untuk meningkatkan kinerja larvikultur udang putih. Penelitian ini dibagi menjadi tiga tahap : (1) formulasi, produksi dan uji pakan sinbiotik yaitu pakan sinbiotik P1 (Chaetoceros simplex 10% + B. megaterium 108 CFU/kg ) dan pakan sinbiotik P2 (Chaetoceros simplex 5% + Spirulina sp. 5% + B. megaterium 108 CFU/kg) dengan pakan komersil sebagai perlakuan kontrol. (2) uji kinerja pakan sinbiotik terhadap post-larvae udang putih dan (3) uji tantang menggunakan Vibrio sp. 108 CFU/ml. Dilakukan juga pengukuran kualitas air dengan parameter fisika dan kimia. Berdasarkan hasil uji kinerja pakan, pakan sinbiotik P2 memiliki kesintasan lebih tinggi (77%) dibandingkan pakan sinbiotik P1 (65%) dan pakan komersil (51%), hasil ini berbeda secara signifikan untuk tiap perlakuan (p<0.005). Rata-rata pertambahan berat dan panjang juga dijumpai lebih tinggi pada pakan sinbiotik P2 dengan berat rata-rata 0.00228 ± 0.00029 g dan panjang rata-rata 0.79 ± 0.068 cm (p<0.005). Berdasarkan hasil uji tantang dengan Vibrio sp., pakan sinbiotik P2 (75%) juga memiliki kesintasan yang secara signifikan berbeda dengan pakan sinbiotik P1 (57%) dan pakan komersil (45%) (p<0.005). Berdasarkan hasil penelitian didapatkan variasi komposisi pakan sinbiotik terbaik adalah pakan sinbiotik P2 (Chaetoceros simplex 5% + Spirulina sp. 5% + B. megaterium 108 CFU/kg) dan pakan sinbiotik P2 berpotensi untuk meningkatkan kinerja larvikultur udang putih.