digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Ahmad Al-Faruq Antawirya
PUBLIC Open In Flipbook Alifah Yusriyah Salsabila

COVER Ahmad Al-Faruq Antawirya
Terbatas  Alifah Yusriyah Salsabila
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 1 Ahmad Al-Faruq Antawirya
Terbatas  Alifah Yusriyah Salsabila
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 Ahmad Al-Faruq Antawirya
Terbatas  Alifah Yusriyah Salsabila
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 Ahmad Al-Faruq Antawirya
Terbatas  Alifah Yusriyah Salsabila
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 Ahmad Al-Faruq Antawirya
Terbatas  Alifah Yusriyah Salsabila
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 Ahmad Al-Faruq Antawirya
Terbatas  Alifah Yusriyah Salsabila
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Ahmad Al-Faruq Antawirya
Terbatas  Alifah Yusriyah Salsabila
» Gedung UPT Perpustakaan

Mentimun (Cucumis sativus var Baresta) merupakan komoditas hortikultura bernilai ekonomi dan gizi tinggi, Namun, tantangan seperti alih fungsi lahan dan peningkatan jumlah penduduk mengancam produksi pangan nasional. Ketergantungan pada pupuk kimia yang berdampak negatif terhadap lingkungan dan ketersediaannya yang terbatas mendorong perlunya alternatif. Salah satu solusi potensial adalah biofertilizer berbasis mikroalga Spirulina sp., yang ramah lingkungan dan mampu meningkatkan kesuburan tanah. Penelitian ini dilakukan pada Oktober 2024–Juni 2025 di Screen House SITH ITB menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan empat perlakuan dan tujuh ulangan. Perlakuan yang diterapkan meliputi: aplikasi biofertilizer berbahan mikroalga Spirulina sp. dengan dosis 2,25 ton/ha (TKa), kombinasi biofertilizer Spirulina sp. dan pupuk kotoran ayam dengan perbandingan 2,25 ton/ha : 7,5 ton/ha (TKb), serta kontrol positif berupa pupuk sintetis NPK Mutiara 16:16:16 dengan dosis 2 ton/ha (TK+), dan kontrol negatif tanpa pemberian pupuk (TK-). Media tanam yang digunakan adalah campuran cocopeat dan pasir malang dengan rasio 1:1 (v/v). Parameter yang diamati mencakup pertumbuhan tanaman dan hasil panen. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan IBM SPSS Statistics, melalui uji ANOVA satu arah dengan tingkat signifikansi 95% (p<0,05) dan uji lanjut Duncan untuk data normal serta Uji Non Parametrik (Kruskal-Wallis) pada data yang tidak normal. Berdasarkan hasil penelitian, ditemukan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara perlakuan penggunaan biofertilizer Spirulina sp. (TKa) maupun kombinasi Spirulina sp. dengan pupuk kotoran ayam (TKb) dibandingkan dengan kontrol negatif (TK?) dan kontrol positif (TK+), pada sejumlah parameter pertumbuhan seperti jumlah daun, panjang batang (taruk), serta absolute growth rate (g/hari)., perbedaan yang nyata juga ditunjukkan pada jumlah buah, bobot segar buah, dan bobot kering buah. Perlakuan TKb menyebabkan pertumbuhan terbaik, dengan panjang taruk 193,29±5,96 cm, jumlah daun 32,71±3,35, kadar klorofil daun 0,045±0,004 mg/cm², dan laju pertumbuhan absolut 2,65±0,34 g/hari. Perlakuan TKb juga memberikan hasil panen tertinggi dengan rata-rata 4,71±0,95 buah per tanaman, bobot basah buah per tanaman 356,49±14,09 g, bobot kering sebesar 30,58±5,2 g, panjang buah sebesar 8,47 ±0,68 cm, dan bobot basah buah satuan 90,75 ±14,09 g. Berdasarkan hasil yang diperoleh dapat diambil Kesimpulan bahwa kombinasi antara biofertilizer berbahan dasar mikroalga Spirulina sp. dan pupuk kotoran ayam dapat meningkatkan pertumbuhan dan produktivitas mentimun pada media tanam tanpa tanah.