Industri tambak udang putih sistem intensif memiliki peluang bisnis yang cukup besar. Namun di Kabupaten Subang, Jawa Barat Indonesia, industri tambak udang masih banyak ditemukan kendala dalam proses produksi, isu lingkungan, konflik kepentingan, penggunaan obat-obatan yang berlebihan, dan faktor sosial yang melibatkan berbagai unsur masyarakat. Kajian ini bertujuan untuk mengevaluasi status keberlanjutan yang didalamnya mencakup dimensi ekologi, ekonomi, sosial, dan teknlogi serta merumuskan strategi pengelolaan tambak udang putih sistem intensif. Penentuan responden menggunakan teknik purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan melalui survei dengan menggunakan kuesioner, observasi, dan wawancara. Penelitian ini menggunakan metode RAPFISH-MDS (Rapid Appraisal for Fisheries - Multidimensional Scaling), sSWOT (Sustainability Strength Weakness Opportunity Threat), dan metode QSPM (Quantitative Strategic Planning Matrix). Hasil kajian status keberlanjutan berdasarkan dimensi ekologi, ekonomi, sosial, dan teknologi menunjukkan nilai indeks keberlanjutan tambak udang putih sistem intensif di Kabupaten Subang, Jawa Barat mencapai 68,47 dengan status cukup berkelanjutan. Didapatkan juga 14 strategi alternative untuk meningkatkan status keberlanjutan dengan tahapan implementasi jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang.