digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Mettri Wibawanti Kusumaningrum
PUBLIC Open In Flipbook Alifah Yusriyah Salsabila

COVER Mettri Wibawanti Kusumaningrum
Terbatas  Alifah Yusriyah Salsabila
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 1 Mettri Wibawanti Kusumaningrum
Terbatas  Alifah Yusriyah Salsabila
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 Mettri Wibawanti Kusumaningrum
Terbatas  Alifah Yusriyah Salsabila
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 Mettri Wibawanti Kusumaningrum
Terbatas  Alifah Yusriyah Salsabila
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 Mettri Wibawanti Kusumaningrum
Terbatas  Alifah Yusriyah Salsabila
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 Mettri Wibawanti Kusumaningrum
Terbatas  Alifah Yusriyah Salsabila
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Mettri Wibawanti Kusumaningrum
Terbatas  Alifah Yusriyah Salsabila
» Gedung UPT Perpustakaan

Bioplastik menjadi alternatif terhadap penggunaan plastik konvensional yang menyebabkan kerusakan lingkungan. Biopolimer penyusun bioplastik seperti PHA, pati, dan selulosa dapat ditemukan secara alami dalam mikroalga Spirulina sp.. Kandungan biopolimer tersebut dapat ditingkatkan melalui modifikasi lingkungan stres dengan menurunkan konsentrasi fosfor pada medium kultivasi Spirulina. Kultivasi Spirulina sp. dilakukan dengan metode dua tahap, tahap pertama dilakukan selama 14 hari menggunakan medium Zarrouk standar dan tahap kedua dilakukan selama 7 hari dengan defisiensi fosfor pada medium Zarrouk. Variasi konsentrasi fosfor yang digunakan adalah 0,5 g/L (kontrol), 0,25 g/L (konsentrasi 50%), dan 0 g/L (konsentrasi 0%). Produktivitas biomassa tertinggi diperoleh dengan kultivasi menggunakan konsentrasi fosfor 0,5 g/L yaitu sebesar 0,065 g/L/hari. Pengurangan konsentrasi fosfor terbukti meningkatkan kandungan PHA dalam biomassa dengan perolehan untuk masing-masing variasi konsentrasi fosfor berturut-turut adalah 20,6%; 23,35%; dan 32,29%. Pengurangan konsentrasi fosfor juga meningkatkan kandungan pati dengan kadar untuk masing-masing variasi konsentrasi fosfor secara berturut-turut adalah 2,76%; 10,84%; dan 13,26%. Namun, berbanding terbalik dengan perolehan selulosa, di mana semakin rendah konsentrasi fosfor, kadar selulosa yang diperoleh juga semakin rendah, yaitu berturut-turut 1.72%, 1.69%, dan 1.68%. Komposisi biopolimer tersebut berpengaruh terhadap karakteristik bioplastik yang dihasilkan. Semakin rendah konsentrasi fosfor, semakin tinggi nilai mekanik bioplastik yang dihasilkan, meliputi nilai kuat tarik berturut-turut 1,04 MPa; 2,02 MPa; dan 2,15 MPa; serta nilai elongasi berturut-turut 19,51%; 24,01%; dan 32,61%. Nilai penyerapan air dan biodegradabilitas tertinggi dihasilkan dari bioplastik dengan variasi konsentrasi fosfor 0,25 g/L dengan nilai berturut-turut 69% dan 52,63%.