digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim) adalah perusahaan milik negara yang memproduksi pupuk berbasis nitrogen seperti Amoniak, Urea, dan NPK. Pupuk Kaltim bertanggung jawab untuk memenuhi kebutuhan pupuk bersubsidi di dua per tiga dari wilayah Indonesia. Reaksi kimia antara Amoniak dengan karbon dioksida akan menghasilkan Urea. Setiap ton Amoniak dapat digunakan untuk memproduksi sekitar dua ton Urea. Pada beberapa kondisi, akan lebih menguntungkan untuk menjual Amoniak daripada menggunakannya untuk memproduksi Urea. Karena penjualan Urea masih menjadi prioritas untuk mendukung Program Ketahanan Pangan Nasional, perusahaan akan memiliki batasan dalam menjual produk Amoniak sebanyak mungkin karena Amoniak tersebut harus digunakan dalam proses produksi Urea. Kinerja perusahaan ditentukan dari beberapa parameter seperti produksi dan keuntungan, sehingga Pupuk Kaltim harus mengambil langkah - langkah strategis untuk mencapai target yang telah ditentukan oleh para pemegang saham. Dikarenakan fluktuasi harga komoditas, target keuntungan dapat tidak tercapai apabila perusahaan hanya mengejar target produksi saja. Perusahaan perlu untuk meningkatkan penjualan yang memberikan margin yang terbaik untuk memaksimalkan keuntungan. Agar dapat memiliki fleksibilitas dalam menjual Amoniak dan Urea, perusahaan harus memiliki ketersediaan stok. Perencanaan produksi yang baik akan memberikan kesempatan terbaik bagi perusahaan untuk mencapai keuntungan yang optimum sekaligus memenuhi target dari para pemegang saham. Pada tahun 2015 harga Amoniak tinggi, namun harga Urea jatuh dan perusahaan mengalami kerugian dari kondisi ini. Kondisi tersebut membuka sebuah peluang bagi perusahaan untuk memaksimalkan keuntungannya dengan mengalihkan produk yang dihasilkan dan menjual lebih banyak Amoniak dibandingkan dengan Urea. Dengan demikian, Pupuk Kaltim memilih untuk mengejar target keuntungannya akan tetapi konsekuensi dari keputusan itu adalah untuk “mengorbankan” pencapaian target produksi perusahaan. Dari Current Reality Tree, akar - akar masalah dari problema yang dihadapi perusahaan adalah fluktuasi harga komoditas global dan penentuan tingkat produksi yang tidak optimum. Harga komoditas global merupakan faktor yang tidak dapat dikendalikan, akan tetapi penentuan tingkat produksi merupakan faktor yang dapat dikendalikan. Strategi yang dapat digunakan untuk mengeliminasi atau paling tidak meminimalisasi efek yang tidak diinginkan adalah dengan mengusulkan perencanaan produksi yang optimum. Dengan melakukan optimasi perencanaan produksi, perusahaan dapat mencapai tingkat produksi yang paling optimum dengan mempertimbangkan keseimbangan yang baik antara target produksi dan target keuntungan. Dengan menggunakan forecasting harga komoditas, perusahaan dapat memprediksi produk mana yang akan memberikan margin keuntungan yang lebih tinggi. Pengetahuan akan hal ini dapat digunakan untuk perencanaan produksi. Untuk forecasting itu sendiri, forecasting Artificial Neural Network dilakukan dengan menggunakan software WEKA. Model yang paling sesuai untuk forecasting harga Amoniak FOB Southeast Asia adalah model 2,6 - 2,7 hidden layer. Sedangkan untuk forecasting harga Urea Prill and granul FOB Southeast Asia, model yang paling sesuai adalah model 2,2 - 2,3 hidden layer. Model ini dapat berubah mengikuti kondisi ekonomi global. Simulasi secara periodic menggunakan ANN akan memberikan akurasi yang lebih tinggi. Fungsi solver digunakan sebagai alat optimasi untuk menghitung kombinasi tingkat produksi yang terbaik. Optimasi dilakukan dengan mempertimbangkan kapasitas dari masing - masing pabrik dan margin dari tiap komoditas. Komoditas yang memberikan margin keuntungan yang lebih tinggi dapat dimaksimalkan. Dengan menggunakan kombinasi dari forecasting harga komoditas dan optimasi produksi, target - target perusahaan diharapkan dapat dicapai.