digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Dalam kurun waktu 3 tahun, yaitu periode tahun 2015 sampai 2017, PT Tritech Consult Indonesia mengalami penurunan pendapatan sampai 50%. Hal ini disebabkan utamanya oleh banyaknya tenaga ahli yang mengundurkan diri dari perusahaan, bahkan beberapa tenaga ahli ada yang pindah ke perusahaan kompetitor. Alasan utama mereka mengundurkan diri adalah karena ketidakpuasan akibat tidak adanya sistem atas penilaian kinerja mereka. Perusahaan ini tidak memiliki sistem manajemen kinerja yang baik, dan hanya memiliki cara pengukuran kinerja tradisional, yang hanya menilai kinerja perusahaan secara keseluruhan berdasarkan pencapaian target keuangan tahunan saja. Untuk merancang sistem manajemen kinerja yang baik, studi telah dilakukan dan dipilih Balance Scorecard sebagai kerangka sistem manajemen kinerja yang paling cocok untuk diterapkan di perusahaan ini. Data Visi, Misi, Tata Nilai dan Target yang didapat dari Piagam Perusahaan dianalisis untuk didapatkan beberapa Tujuan Kunci, dan selanjutnya ditetapkan sebagai pondasi dari Tema Strategi. Kemudian Tujuan Kunci dimasukkan dalam kerangka Peta Strategi, yang terbagi ke dalam 4 perspektif dalam metode Balance Scorecard, yaitu Finansial, Pelanggan, Proses Bisnis Internal, dan Pembelajaran & Pertumbuhan. Peta Strategi tersebut lalu diturunkan menjadi beberapa indikator kinerja utama (KPI) yang relevan dengan masing-masing perspektif yang disebutkan sebelumnya. Setelah itu yang perlu dilakukan hanya membuat turunan dari indikator-indikator yang sudah ada tersebut untuk masing-masing divisi di dalam perusahaan tersebut. Ada indikator yang diturunkan sepenuhnya atau hanya sebagai indikator pendukung saja untuk masing-masing divisi. Pada tahap ini, sistem manajemen kinerja untuk perusahaan ini telah selesai dirancang. Perusahaan dapat mengukur kinerja karyawannya dan memantau pencapaian targetnya secara periodik. Sistem penghargaan, penerapan disiplin, dan perencanaan pelatihan bagi karyawan pun telah diatur dan menjadi indikator dalam sistem manajemen kinerja tersebut. Tahap implementasi dari proyek ini direncanakan akan dilakukan selama total 15 bulan, dengan tahapan: Pengenalan, Pelatihan dengan pelatih berpengalaman, Implementasi dan memantau kinerja perusahaan secara langsung, dan tahap terakhir evaluasi keberhasilan terhadap sistem manajemen kinerja yang ada oleh manajemen perusahaan.