Di era digitalisasi ini, smartphone telah menjadi salah satu kebutuhan dasar di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Kenyataannya, jumlah langganan seluler di Indonesia mencapai 371,4 juta (142% terhadap penduduk Indonesia) menunjukkan bahwa 1 orang dapat menggunakan lebih dari 1 ponsel di Indonesia. Pada saat yang sama, pertumbuhan pengguna internet di Indonesia (51%) adalah pertumbuhan terbesar di dunia. Besarnya pengguna smartphone serta diikuti oleh pertumbuhan pengguna internet yang tinggi, membuka peluang bagi perusahaan telekomunikasi di Indonesia untuk memperluas bisnis digital, dan mendukung peningkatan gaya hidup digital Indonesia dengan menyediakan produk atau layanan terkait.
Faktanya, menonton video di ponsel adalah kegiatan seluler terbesar di Indonesia, dan menjadi layanan yang paling banyak diakses oleh pengguna internet di Indonesia. Namun, MAXstream, sebagai penyedia layanan video digital, masih menghadapi kesulitan untuk mendapatkan lebih banyak pengguna di masyarakat, di mana pertumbuhannya hanya 4% dalam hal total jumlah pengguna. Pada titik ini, Telkomsel perlu mencari solusi untuk menyelesaikan masalah yang sedang terjadi.
Untuk menganalisis masalah, ada beberapa analisis yang telah dilakukan untuk menganalisis kondisi MAXstream saat ini. Yang pertama adalah menganalisis kondisi internal perusahaan dimana Telkomsel memiliki 6 keunggulan kompetitif yang berkelanjutan terkait dengan sumber daya yang dimiliki. Yang kedua adalah menganalisis faktor eksternal dimana Telkomsel mendapatkan dukungan pemerintah untuk mengembangkan penyedia layanan video digital. Yang ketiga adalah menganalisis situasi MAXstream dipasar saat ini dengan menggunakan The Five A’s Model, yang memberikan kesimpulan bahwa kesadaran merek (brand awareness) terhadap MAXstream dianggap rendah dan kesadaran masyarakat terhadap MAXstream sebagai penyedia layanan video digital dianggap rendah.
Untuk mengatasi masalah yang dihadapi, yaitu untuk meningkatkan kesadaran merek (brand awareness) dari MAXstream, penulis mengusulkan strategi pemasaran dengan menggunakan Integrated Marketing Communication (IMC), dan pemasaran Omnichannel diikuti oleh pemasaran Engagement untuk pendekatan ke masyarakat.
Perpustakaan Digital ITB