digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

COVER Yayan Herdiansyah
PUBLIC Open In Flipbook Roosalina Vanina Viyazza

BAB 1 Yayan Herdiansyah
PUBLIC Open In Flipbook Roosalina Vanina Viyazza

BAB 2 Yayan Herdiansyah
PUBLIC Open In Flipbook Roosalina Vanina Viyazza

BAB 3 Yayan Herdiansyah
PUBLIC Open In Flipbook Roosalina Vanina Viyazza

BAB 4 Yayan Herdiansyah
PUBLIC Open In Flipbook Roosalina Vanina Viyazza

PUSTAKA Yayan Herdiansyah
PUBLIC Open In Flipbook Roosalina Vanina Viyazza

IPO adalah salah satu sarana bagi perusahaan untuk memperoleh dana di pasar modal dengan melakukan emisi saham. Sebelum melakukan IPO, Perusahaan perlu melakukan penilaian untuk memahami kondisi bisnis yang mempengaruhi perusahaan sehingga dapat diketahui kondisi perusahaan saat ini dan prospek perusahaan dimasa yang akan datang Penelitian ini difokuskan untuk menentukan nilai intristik PT Binuang Mitra Bersama. Penelitian dimulai dengan menganalisi kondisi makroekonomi, dilanjutkan dengan analisis kondisi industri dengan mengunakan model Michel Porter’s Five Forces, dan terakhir analisis kondisi internal perusahan mengunakan model SWOT, Analisis Keuangan dan Valuasi mengunakan Discounted Cash Flow dan Relative Valuation Berdasarkan hasil analisis makroekonomi, kondisi kondisi lingkungan global dan domestik menunjukan prospek yang baik bagi pertumbuhan industri pertambangan batubara di Indonesia. Berdasarkan analisis Michel Porter’s Five Forces industri pertambangan batubara masih cukup menarik dimana persaingan antara perusahaan di dalam industri relatif moderat ancaman pendatang baru rendah, ancaman dari produk pengganti moderat, daya tawar pembeli tinggi dan daya tawar pemasok moderat. Berdasarkan analisis SWOT, perusahaan memahami lingkungan internal dan eksternal yang meliputi kekuatan, kelemahan, kesempatan dan ancaman yang dapat membantu perusahaan untuk menyesuaikan strategi bersaing untuk menghadapi dinamika bisnis dimasa yang akan datang Berdasarkan hasil analisis ratio-ratio keuangan, PT BMB relatif mampu mengelola keuangannya dengan baik dimana dengan ratio keuangan perusahaan hampir sama dengan rata-rata industi Hasil penilaian menggunakan metoda discounted cash flow dengan free cash flow to equity memberikan indikasi harga saham per lembar sebesar Rp. 1,019,-sementara penilaian dengan metoda relative valuation menghasilkan indikasi harga saham per lembar sebesar Rp. 477,-. Nilai rata-rata harga saham per lembar dengan menggunakan dua metode tersebut adalah sebesar Rp. 748,-. Rekomendasi untuk PT. Binuang Mitra Bersama adalah dalam penetapan harga saham per lembar perlu di pertimbangkan dengan matang, karena penetapan harga per lembar saham dengan nilai undervalued atau overvalued akan mengakibatkan potensi kerugian karena daya yang di peroleh tidak optimahl. Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai acuan dalam penetapan harga saham dalam rencana IPO. Perusahaan pada tahun 2019.