Perpustakaan Digital ITB

Industri pernikahan Indonesia saat ini adalah bisnis yang sangat besar. Setiap tahun, lebih dari dua juta orang menikah di Indonesia. Rata-rata undangan untuk setiap pesta pernikahan ada di kisaran 500 orang. Sedangkan dana yang dibutuhkan sekitar Rp. 300 juta, hampir lima kali jumlah rata-rata opini tahunan orang Indonesia. Tapi, 500 undangan bukan angka yang tinggi. Ini normal untuk ukuran Indonesia. Beberapa kebiasaan pernikahan tradisional digunakan untuk mengundang ribuan orang dan berlangsung selama beberapa hari berturut-turut. Dari data penelitian di atas dapat disimpulkan bahwa pasar untuk pernikahan industri baik fotografi, wedding organizer dan sebagainya adalah industri yang besar dan menjanjikan. Ada pasar yang besar, terutama di Indonesia. Dengan itu penulis berharap dapat menemukan strategi yang tepat untuk meningkatkan penjualan dan aktivitas bisnis dilihat dari karakteristik perilaku pelanggan di masyarakat Indonesia terkait dengan industri pernikahan khususnya dalam fotografi. Studi ini menunjukkan perilaku konsumen dalam menentukan fotografi pernikahan mereka seperti apa, penerapan Proses Analisis Hirarki bertujuan untuk memetakan dan memecahkan masalah tersebut. Dengan AHP analisis ini diharapkan dapat menemukan strategi yang pantas dan cocok terhadap perilaku konsumen dalam memilih fotografi pernikahan mereka. Meskipun ada aplikasi AHP untuk pemilihan kriteria fotografi pernikahan, menggunakan perangkat lunak Expert Choice. Kami melaporkan temuan kami dan wawasan kami, bersama dengan hasil analisis sensitivitas. Untuk melakukan pendekatan AHP , penelitian ini perlu menentukan kriteria dan alternatif apa yang akan dimasukkan. Dari penelitian sebelumnya, persepsi konsumen terhadap fotografi pernikahan dan aspek tertentu yang mereka pikir sangat perlu dalam fotorafi pernikahan. Setelah mengevaluasi hasil AHP tentang aspek apa yang menjadi hal penting dalam wedding fotografi, hasilnya dimanfaaatkan sebagai strategi bisnis dari Natura Project dalam menentukan langkah-langkah kedepan dan menjadi evaluasi terhadap perusahaan sendiri.