Cekungan Natuna Barat merupakan salah satu cekungan yang terletak di Indonesia Barat. Cekungan ini memiliki potensi sumberdaya cukup besar. Blok KKP merupakan bagian dari cekungan tersebut yang belum terbukti memiliki akumulasi hidrokarbon secara komersial. Beberapa pemboran sumur ekplorasi di blok KKP menunjukan tidak adanya akumulasi hidrokarbon pada target prospek. Melalui penelitian ini diharapkan dapat diketahui penyebab tidak ada akumulasi hidrokarbon secara komersial pada Blok KKP.
Analisis sistem petroleum dilakukan bertujuan mengetahui faktor pengotrol yang menyebabkan akumulasi hidrokarbon tidak ada. Analisis ini terdiri dari análisis data geokimia untuk mengetahui potensi batuan induk dan besar volume hidrokarbon yang dihasilkan oleh batuan induk aktif, analisis data log untuk perhitungan properti reservoir dan seal capacity, analisis data keratan pemboran dan biostratigrafi untuk mengetahui lingkungan pengendapan, serta análisis penampang seismik 2D dan peta struktur kedalaman untuk mengetahui arah migrasi hidrokarbon.
Berdasarkan hasil analisis, batuan induk cukup berpotensi dengan kekayaan berkisar 0,5-1% TOC, tipe kerogen dominan tipe III, cenderung menghasilkan gas, kematangan batuan induk tercapai pada kedalaman 12136 kaki dan 14104 kaki. Volume hidrokarbon yang terekpulsi sebesar 14,5x109-60,5 x109 bbl.. Batuan reservoir merupakan batupasir bagian dari Formasi Lower Gabus memiliki porositas berkisar 0,14-0,16, tergolong cukup baik-sedang. Batuan penutup bagian dari Formasi Lower Gabus dan Formasi Muda, memiliki kemampuan menahan kolom hidrokarbon sebesar 2021 kaki minyak dan 1048 kaki gas. Perangkap hidrokarbon berupa antiklin tersesar. Migrasi hidrokarbon terutama terjadi melalui sesar penyalur. Berdasarkan hasil evaluasi sistem petroleum akumulasi hidrokarbon tidak terjadi pada prospek sumur ekplorasi diakibatkan integritas perangkap tidak bekerja optimal, sehingga menyebabkan kebocoran saat proses migrasi hidrokarbon.
Perpustakaan Digital ITB