Cekungan Sumatra Selatan merupakan salah satu cekungan besar di Indonesia sebagai penghasil minyak dan gas yang didefinisikan sebagai cekungan super karena diperkirakan masih memiliki potensi cadangan setidaknya 5 BBOE. Banyak temuan besar di Cekungan Sumatra Selatan berasal dari reservoir batuandasar yang memiliki rekahan alami. Memahami distribusi rekahan dan hubungannya terhadap rekahan pada reservoir secara ruang dan waktu merupakan hal yang penting untuk menentukan orientasi rekahan utama yang bertindak sebagai permeabilitas primer. Evaluasi geomekanika yang mencangkup analisis rekahan kritis dapat digunakan untuk mendapatkan pemahaman tersebut khususnya pada Sturktur PPP yang diketahui tidak dapat mengalirkan hidrokarbon pada objektif reservoir batuandasar. Diketahui struktur PPP-1 dikelilingi oleh sumur yang telah terbukti dapat mengalirkan hidrokarbon di batuandasar sehingga masih menjadi teka-teki mengapa struktur ini tidak dapat ditemukan akumulasi hidrokarbon. Analisis Geomekanika pada beberapa sumur sekitar yaitu PPP-1, Bungin-1, Bungin-2, dan Rayun-2.
Metode yang digunakan dalam penelitian adalah analisis geomekanik 1D dan analisis log gambar. Metode – metode tersebut digunakan untuk menentukan karakteristik rekahan kritis beserta distribusinya, sejarah pembentukan rekahan dan tegangan yang membentuknya. Asumsi yang digunakan adalah rekahan yang ditemukan di batuandasar tidak terpengaruh proses diagenesis intensif yang mengubah properti batuan dan hasil perhitungan stress secara dinamik memiliki hasil yang valid dengan nilai mendekati nilai originalnya.
Hasil pemetaan bawah permukaan menunjukkan daerah penelitian didominasi oleh tren struktur berarah baratlaut – tenggara dan timurlaut – baratdaya pada interval batuandasar. Tren struktur yang timurlaut – baratdaya didominasi oleh sesar normal sedangkan struktur yang berarah Barat Laut – Tenggara terdiri atas sesar naik. Arah dari SHmax di Sumur PPP-1, tersebut yaitu timurlaut – baratdaya yang searah dengan arah rekahan tarik. Hasil evaluasi arah tegangan utama pada struktur sekitar dan referensi menunjukkan arah tegasas lokal pada struktur PPP menunjukkan hasil orientasi yang serupa yaitu berarah timur laut – baratdaya.
Hasil pemodelan geomekanika yang dilakukan di Sumur PPP, menunjukkan bahwa rezim tektonik di area penelitian adalah rezim strike-slip, dengan arah tegangan utama adalah timurlaut – baratdaya. Perbandingan gradien nilai tegangan in-situ yang menunjukkan besarnya nilai tegangan-tegangan dapat digunakan untuk menganalisis rezim sesar yang aktif. Daerah penelitian memiliki rezim sesar yang memengaruhi wilayah ini, yaitu sesar geser (strike-slip) dicirikan dengan perbandingan SHmax > Sv > SHmin. Dari hasil evaluasi geomekanika juga menunjukkan potensi Formasi Talangakar menjadi batuan tudung berindikasi positif terlihat dari kondisi overpressure. Hasil evaluasi Rekahan kritis dievaluasi dengan menggunakan beberapa koefisien kritis dan menunjukkan ada potensi tidak terdapatnya rekahan kritis dan terdapatnya rekahan kritis. Orientasi rekahan kritis di tunjukan dengan orientasi mayor memiliki arah N 105 – 115°E sedangkan orientasi minor memiliki arah N 45 – 50°E. Hasil analisis sistem petroleum menunjukkan potensi kegagalan akumulasi yang terjadi di Struktur PPP tidak dikarenakan oleh bentukan cebakan, kondisi reservoir, dan batuan tudung. Evaluasi analisis batuan induk menunjukkan potensi adanya charging hidrokarbon cukup baik di area Struktur PPP, namun terdapat potensi tidak baiknya waktu pengisian akumulasi sehingga tidak diperoleh akumulasi di struktur PPP.