Sejak April 2015 Jalan Ir. Sukarno beralih fungsi menjadi ruang publik. Koridor jalan itu ditutup untuk lalu lintas kendaraan dan digunakan sebagai ruang terbuka publik bagi warga. Oleh karena itu pada tugas akhir ini dilakukan analisis implikasi alih fungsi pemanfaatan koridor Jalan Ir. Sukarno menjadi ruang terbuka publik terhadap kinerja ruas jalan dan simpang di sekitar -jalan tersebut. Selain itu, dilakukan pula evaluasi terhadap fasilitas pejalan kaki pada ruas trotoar di sekitar Jalan Ir. Sukarno.
Evaluasi kinerja ruas jalan dinilai berdasarkan parameter kecepatan perjalanan. Sedangkan evaluasi kinerja simpang dinilai berdasarkan parameter derajat kejenuhan, tundaan dan peluang antrian. Evaluasi fasilitas pejalan kaki ditentukan berdasarkan lebar trotoar serta ketersediaan fasilitas pendukung pejalan kaki.
Berdasarkan hasil analisis, diperoleh hasil kinerja pada kondisi lalu lintas puncak sebagai berikut, derajat kejenuhan simpang Asia Afrika - Cikapundung Barat sebesar 0,813 dengan tundaan sebesar 13,15 detik/smp dan peluang antrian 27% - 53%, derajat kejenuhan simpang Cikapundung Barat - ABC - Naripan sebesar 1,287 dengan tundaan sebesar 97,01 detik/smp dan peluang antrian 68% - 100%, dan derajat kejenuhan simpang Naripan – Braga sebesar 0,488 dengan tundaan sebesar 8,47 detik/smp dan peluang antrian 11% - 24%. Peningkatan kinerja ruas jalan dan simpang dilakukan melalui pelarangan parkir di badan jalan, pembukaan Jalan Ir. Sukarno pada hari kerja serta pembuatan sinyal lalu lintas pada simpang Cikapundung Barat - ABC - Naripan. Berdasarkan hasil evaluasi terhadap fasilitas pejalan kaki, trotoar di sekitar Jalan Ir. Sukarno telah memiliki fasilitas pejalan kaki yang cukup baik, dimana telah dilengkapi dengan guiding block, kursi-kursi dan lampu jalan. Peningkatan fasilitas pejalan kaki, dilakukan dengan pembebasan pedangang kaki lima dari ruas trotoar Cikapundung Barat serta penyediaan penyeberangan pelikan dan penyeberangan zebra.
Perpustakaan Digital ITB