Jakarta sebagai salah satu metropolitan terbesar di dunia masih memiliki
permasalahan berupa kemacetan dalam waktu cukup lama. Salah satu strategi yang
dilakukan oleh Pemerintah DKI Jakarta untuk menyelesaikan permasalahan tersebut
adalah dengan mengimplementasikan sistem transportasi massal dengan
menyelenggarakan sistem Bus Rapid Transit (BRT). Agar sistem BRT dapat
berkembang lebih baik, maka pemerintah DKI Jakarta melalui UPT Jakarta Smart City
bekerjasama dengan PT Transjakarta dan Pulse Lab Jakarta dalam proyek
pengembangan sistem BRT menggunakan analisis data secara real - time. Proyek
tersebut dilaksanakan tahun 2016 dan merupakan proyek penggunaan big data pertama
dalam bidang transportasi massal yang dilakukan oleh Pemerintah DKI Jakarta.
Penyelenggaraan proyek ini telah mengindikasikan bahwa adanya implementasi
teknologi big data dalam pengembangan sistem BRT di DKI Jakarta. Namun, belum
diketahui secara jelas bagaimana proses penggunaan big data tersebut, sejauh mana
manfaat yang dapat diberikan dan bagaimana pengaruh pemangku kepentingan
terhadap proses yang terjadi. Melalui studi literatur dan wawancara mendalam semi
terstruktur, penelitian ini menganalisis tahapan dan teknis penggunaan big data dalam
pengembangan sistem BRT di DKI Jakarta, peran dan hubungan antarpemangku
kepentingan yang terlibat, pentingnya big data untuk meningkatkan penyelenggaraan
sistem BRT dan tantangan dalam penggunaannya, serta menganalisis penggunaan big
data untuk mendukung data driven policy di DKI Jakarta. Berdasarkan hasil analisis
diketahui bahwa big data berkontribusi dalam mendukung proses perencanaan
pengembangan sistem BRT dalam komponen pelayanan dan perluasan jaringan,
integrasi moda, serta sistem informasi dan manajemen bus. Selain itu, penelitian ini
juga menemukan adanya keragaman pemangku kepentingan yang terlibat yang
berpengaruh terhadap proses penggunaan big data.
Perpustakaan Digital ITB