Perpustakaan Digital ITB

Timbal (II) dan kadmium (II) merupakan ion logam yang dapat menyebabkan kerusakan organ hingga kematian. Adsorben tulang ikan tongkol tersalut alginat (TIA) telah digunakan dalam sorpsi ion logam timbal (II) dan kadmium (II) pada kondisi menyerupai pH asam lambung. TIA telah dikarakterisasi menggunakan Fourier Transform Infrared (FTIR), Scanning Electron Microscope (SEM), Energy Dispersive Spectroscopy (EDS), dan X-Ray Diffraction (XRD). TIA memiliki kestabilan yang lebih baik daripada tulang ikan (TI), kalsium alginat, dan alginat dalam pH asam yang ditunjukan dari data pengurangan massa adsorben dalam larutan asam nitrat pH 1,2. Kapasitas adsorpsi (TIA) terhadap timbal (II) dan kadmium (II) secara berturut-turut adalah 26,37, 40,07, dan 48,63 mg g-1 dan 15,47, 16,06, dan 16,84 mg g-1 dengan ukuran adsorben 20, 30, dan 60 mesh. Jumlah timbal (II) yang terserap oleh TIA dengan jumlah adsorben 0,1 – 0,5 g adalah 30,4 – 100% pada konsentrasi 50 ppm, 27,9 – 100% pada konsentrasi 100 ppm, dan 78,7 – 100% pada konsentrasi 200 ppm. Jumlah kadmium (II) yang terserap oleh TIA dengan jumlah adsorben 0,1 – 0,5 g secara berturut-turut adalah 7,3 - 67,1% pada konsentrasi 50 ppm, 7,1 – 67,4% pada konsentrasi 100 ppm, dan 14,8 – 73,6% pada konsentrasi 200 ppm. Adsorpsi tulang ikan tongkol tersalut alginat (TIA) terhadap ion timbal (II) dan kadmium (II) dalam kondisi pH asam lambung mengikuti model kinetika orde dua semu.