digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Caecillia Caroline Sugiyanto
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan

Keberadaan ion logam berat dalam perairan memberikan dampak buruk pada lingkungan berupa pencemaran air. Salah satu logam berat yang banyak ditemukan dalam air permukaan, air tanah, maupun air minum merupakan ion logam kadmium. Paparan ion kadmium dapat memberikan efek gangguan kesehatan pada manusia seperti kelainan ginjal, gangguan paru kronis, dan kanker. Terdapat metode untuk mengurangi kadar ion kadmium dalam air yaitu dengan adsorpsi. Penelitian ini bertujuan untuk membuat biokomposit Ca-alginat dengan magnetit dan daun kelor serta menentukan kondisi optimum adsorpsi ion kadmium dengan adsorben. Pembuatan bulir adsorben dilakukan dengan mencampurkan alginat, daun kelor, dan magnetit kemudian dialirkan pada larutan CaCl2 menggunakan pompa peristaltik. Metode karakterisasi adsorben yang telah disintesis meliputi Fourier Transform Infrared Spectroscopy (FTIR) dan Scanning Electron Microscope-Energy Dispersive X-ray Spectroscopy (SEM-EDS) lalu kuantifikasi ion kadmium dilakukan dengan Atomic Absorption Spectrophotometer (AAS). Dari penelitian ini, komposisi optimum komposit Ca-alginat magnetit daun kelor diperoleh pada komposisi A:DK (3:4). Dengan adanya pergeseran bilangan gelombang spektrum FTIR pada gugus fungsi karbonil, hidroksil, dan Fe-O menunjukkan bahwa gugus fungsi tersebut berperan dalam proses penyerapan ion kadmium. Dari hasil karakterisasi SEM-EDS pada adsorben setelah kontak menunjukkan adanya ion kadmiumdi permukaan adsorben. Kondisi optimum adsorpsi ion kadmium menggunakan adsorben didapatkan pada pH 7 dengan waktu kontak selama 3 jam. Adsorpsi ion kadmium dengan biokomposit alginat magnetit daun kelor mengikuti model kinetika adsorpsi orde satu semu serta model isoterm Langmuir dengan qmaks sebesar 0,256 mg/g. Berdasarkan studi termodinamika, proses adsorpsi bersifat eksotermik dan menurunkan ketidakteraturan.