digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Studi tanah pondasi merupakan langkah yang sangat penting sebelum memulai pembangunan dalam sebuah proyek. Hal ini dilakukan agar proses pembangunan tidak terganggu oleh benda-benda yang tertimbun di bawah tanah. Salah satu metode geofisika yang dapat memetakan benda-benda tersebut dengan cepat dan tepat adalah metode ground-penetrating radar. Selain cepat dan tepat, metode ini juga metode non-destruktif. Metode ini memanfaatkan gelombang elektromagnetik yang ditembakkan kedalam tanah dan menangkap kembali sinyal yang dihamburkan oleh benda di bawah tanah akibat kontras sifat kelistrikan dan kemagnetan materi, yaitu konduktivitas (σ), konstanta dielektrik (ε), serta permitivitas magnetic (μ). Tujuan penelitian ini adalah melakukan interpretasi radargram dan dibandingkan dengan hasil forward modeling. Penelitian dilakukan di lapangan FTZ yang terletak di Balikpapan, Kalimantan Timur, menggunakan alat Zond12e. Desain survey yang digunakan adalah antenna 300MHz shielded dengan penetrasi maksimum 10m, sampling frequency yang digunakan adalah 1800MHz, dan jumlah sampel adalah 512. Spasi tiap lintasan adalah 2,5m. Setelah data diakuisisi, dilakukan forward modeling dengan cara membuat model yang berpatokan dengan hasil akuisisi, kemudian memasukkan parameter kelistrikan yang sesuai dengan benda apa yang dicurigai menyebabkan hamburan. Kemudian, hasil forward modeling dan hasil akuisisi dianalisa dan dibandingkan kekonsistenannya satu dan yang lain. Hasil akhir dari penelitian ini adalah lokasi benda-benda unforeseen yang ada di lapangan penelitian.