Teluk Balikpapan merupakan estuari semi tertutup di Kalimantan Timur yang
dipengaruhi oleh dinamika pasang surut dan aliran air tawar dari daratan. Penelitian
ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pasang surut terhadap stabilitas kolom
air secara temporal dan spasial selama musim hujan, khususnya pada fase pasang
surut purnama. Data oseanografi dikumpulkan melalui observasi lapangan, baik
temporal selama 24 jam di satu titik di Pelabuhan Klotok Kampung Baru, Kota
Balikpapan, Kalimantan Timur, maupun spasial di 13 stasiun sepanjang 25 km dari
mulut ke hulu teluk. Parameter yang diukur meliputi suhu, salinitas, densitas,
turbiditas, klorofil-a, DO, pH, serta frekuensi Brunt–Väisälä (N²) sebagai indikator
stabilitas kolom air.
Secara temporal, Teluk Balikpapan menunjukkan pola pasang surut semi-diurnal
dengan tunggang pasut sekitar 3 meter, diklasifikasikan sebagai estuari mesotidal.
Salinitas dan densitas masing-masing berkisar antara 31,9–32,5 PSU dan 1019,05
1019,5 kg/m³, meningkat saat pasang dan menurun saat surut. Nilai N² mencapai
>30 cycle/h saat pasang maksimum di lapisan permukaan, mengindikasikan
stratifikasi kuat akibat intrusi air laut, sedangkan saat surut, N² menurun drastis
hingga <10 cycle/h, mengindikasikan melemahnya stratifikasi dan dominasi proses
pencampuran vertikal di kolom air.
Secara spasial, salinitas berkisar 29,5–32,5 PSU dan densitas 1018–1020 kg/m³,
dengan nilai tertinggi di mulut dan terendah di hulu estuari. Intrusi air laut mencapai
8 km saat surut dan meluas hingga 12 km saat pasang. Nilai N² menunjukkan bahwa
stratifikasi vertikal hanya terbentuk di bagian hulu saat pasang, sedangkan saat
surut, zona kilometer 14–19 bersifat homogen. Hasil ini menegaskan bahwa pasang
surut merupakan pengendali utama distribusi massa air dan stratifikasi di Teluk
Balikpapan.
Perpustakaan Digital ITB