digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

2018 TS PP DEA AMELIA 1-ABSTRAK.pdf
PUBLIC Open In Flipbook Lili Sawaludin Mulyadi

Sungai Cikakembang merupakan anak dari Sungai Citarum yang kerap menjadi sasaran pembuangan limbah baik limbah industri, limbah pertanian, dan limbah domestik. Hal ini membuat air Sungai Cikakembang menjadi tercemar dengan status tercemar berat di bagian hilir dan tercemar sedang di bagian hulu. Dengan perbedaan tata guna lahan di sekitar aliran sungai maka pencemar diperkirakan akan memiliki karakteristik yang berbeda baik pada bagian hulu, tengah, dan hilir sungai. Untuk menggambarkan hal tersebut, dalam penelitian ini dilakukan penentuan profil kualitas air Sungai Cikakembang berdasarkan parameter fisik, kimia, serta toksisitas akut. Selain itu, untuk mengatasi pencemaran air yang telah terjadi maka dilakukan aerasi pada sampel air sungai. Hasil yang didapatkan adalah sebelum aerasi, air Sungai Cikakembang dari hulu ke hilir memiliki kualitas yang bervariasi. Parameter COD, TSS, dan total fosfat memiliki trend kenaikan dari hulu ke hilir. Sementara parameter TDS, amonium, nitrat, phenol, pH, konduktivitas, dan temperatur memiliki kadar maksimum di titik-titik tertentu, hal ini dipengaruhi oleh keluaran limbah cair di sekitar titik sampling. Untuk parameter oksigen terlarut, terjadi trend penurunan dari hulu ke hilir. Selanjutnya, toksisitas akut memiliki nilai tertinggi di titik-titik yang dekat dengan persawahan, sehingga menggambarkan bahwa pada titik tersebut toksisitas disebabkan oleh limbah pertanian yang mengandung pestisida. Setelah diterapkannya aerasi, seluruh parameter fisik kimia kecuali nitrat, TDS, dan konduktivitas mengalami penurunan dengan efisiensi mulai dari 4 % (pada total fosfat) hingga 800 % (pada oksigen terlarut). Aerasi signifikan dalam mengurangi polutan dalam air (p value=0,02).