Latar belakang dan tujuan: Suku Zingiberaceae dikenal sebagai sumber obat
tradisional. Keberadaannya pun tersebar luas dan ketersediaannya berlimpah
karena mudah untuk dibudidayakan. Pemanfaatan sebagai tanaman obat sudah
dikenal secara turun temurun dari generasi ke generasi. Oleh sebab itu, perlu
dilakukan pengujian toksisitas untuk mengevaluasi dan memprediksi keamanan
senyawa yang terkandung di dalam tanaman obat tersebut. Tujuan dari penelitian
ini adalah untuk mengetahui toksisitas akut dari ekstrak dan fraksi temu hitam, temu
mangga, jahe merah, bangle dan kencur berdasarkan nilai LC50. Sedangkan tujuan
literatur review untuk mengetahui korelasi dari pemanfaatan secara empiris dengan
kandungan bioaktif dan aktivitas biologi dari genus Zingiber Metode: Ekstraksi
rimpang dari tanaman temu hitam, temu mangga, jahe merah, bangle, dan kencur
dengan alat Soxhlet menggunakan pelarut etanol 70%. Fraksinasi ekstrak etanol
dengan menggunakan pelarut bertingkat (n-heksan, etil asetat dan air). Setelahnya
dilakukan pengujian toksisitas akut menggunakan model hewan uji zebrafish.
Selain itu juga dibuat literatur yang diperoleh dengan cara mengumpulkan artikel
dari berbagai database dan disortir berdasarkan kriteria inklusi dan ekslusinya.
Selanjutnya dianalisa untuk memperoleh koherensi antara penggunaan empiris
dengan kandungan bioaktif dan aktivitas biologinya. Hasil: Dari pengamatan
abnormalitasnya diperoleh perbedaan morfologi embrio dan larva zebrafish yang
dipaparkan dengan ekstrak, fraksi etil asetat maupun fraksi air jika dibandingkan
dengan kontrol negatif yang berisi media E3, antara lain: edema perikardial, edema
yolk sac dan tulang belakang lengkung, tulang ekor lengkung, koagulasi dan
malformasi rahang. Hasil nilai LC50 terendah adalah fraksi air rimpang jahe merah
sebesar 3,66±1,40 µg/mL serta ekstrak, fraksi etil asetat, fraksi air rimpang kencur
sebesar 4,29±0,46 µg/mL; 5,22±3,80 µg/mL; dan 2,94±1,39 µg/mL secara berturutturut. Dari hasil pencarian literatur review diperoleh 52 artikel dan dikelompokkan
sesuai dengan kandungan bioaktif dan aktivitas biologinya untuk masing-masing
tanaman. Secara umum, tanaman dari genus Zingiber memiliki aktivitas
antioksidan dan antimikroba. Kesimpulan: Ekstrak dan fraksi kencur serta fraksi
air dari jahe merah tergolong toksisitas sedang. Penggunaan secara empiris tenaman
genus Zingiber sesuai dengan kandungan bioaktif serta aktivitas biologinya.