ABSTRAK
PT United Tractors Tbk memiliki tiga bisnis utama yaitu Distribusi Alat Berat, Kontraktor Pertambangan, dan Bisnis Tambang. Ketiga bisnis utama ini dikelola melalui dua divisi yaitu divisi produk dan divisi jasa. Divisi produk berhubungan dengan penjualan distribusi alat berat, sedangkan divisi jasa berhubungan dengan After Sales Service.
Langkah metodologi yang digunakan adalah: identifikasi masalah yang terjadi, menentukan tujuan penelitian, melakukan kajian terhadap kerangka teori terkait, melakukan Focus Group Discussion (FGD) dan mengkaji ”best practice” penerapan sistem manajemen kinerja serta menganalisis laporan tahunan perusahaan untuk mendapatkan data penunjang yang dibutuhkan, merancang sistem manajemen kinerja baru, dan memberikan rekomendasi dan rencana penerapan sistem manajemen kinerja yang baru.
Penelitian ini dilakukan dalam lingkup United Tractors Divisi Servis yang dimana mereka membutuhkan desain kerangka sistem manajemen kinerja baru yang komprehensif dan terpadu. Desain kerangka sistem manajemen kinerja baru berdasarkan Integrated Performance Management System (IPMS) framework.
Dikarenakan sistem manajemen kinerja sebelumnya tidak berjalan dengan lancer dan tidak terdapat data historis yang dapat digunakan sebagai internal benchmark, penulis meminta FGD bersama tim manajemen untuk mengidentifikasi masalah yang terjadi dan mengajukan indikator kinerja baru, yang awalnya berjumlah 18 menjadi 43. Hasil penelitian ini bersifat tidak memaksa manajemen untuk merubah kebijakan.
Perpustakaan Digital ITB