Hipertensi merupakan salah satu penyakit degeneratif yang memiliki prevalensi cukup tinggi
di Indonesia. Hipertensi dapat didefinisikan sebagai kondisi peningkatan tekanan darah
arteri secara persisten dan merupakan salah satu faktor resiko pada kejadian penyakit
sistem kardiovaskular. Insidensi hipertensi cenderung meningkat pada usia lanjut. Pasien
hipertensi yang juga mengalami nyeri sering diberikan Nonsteroidal anti-inflammatory Drugs
(NSAID) seperti ibuprofen atau natrium diklofenak secara bersamaan dengan kaptopril. Studi
menunjukkan penggunaan NSAID dalam waktu jangka panjang dan tidak terkendali dapat
menimbulkan efek samping, salah satunya adalah peningkatan tekanan darah. Data
peresepan NSAID khususnya ibupofen dan natrium diklofenak di Puskesmas Banguntapan 1
Bantul Yogyakarta pada pasien cukup tinggi. Oleh karena itu, tujuan dari penelitian ini
adalah untuk mengetahui pengaruh penggunaan NSAID terhadap peningkatan tekanan
darah pada pasien hipertensi, khususnya yang mengikuti Program Pengelolaan Penyakit
Kronis (Prolanis). Penelitian ini merupakan studi observasional dengan desain longitudinal
secara prospektif. Subjek penelitian adalah pasien hipertensi yang mengikuti Prolanis di
Puskesmas Banguntapan 1 Bantul Yogyakarta pada bulan Februari hingga April 2018.
Pengambilan data tekanan darah pasien dilakukan secara langsung kemudian dilakukan
analisis dengan uji komparatif Kruskal Wallis dan Mann-Whitney. Jumlah subjek pada
penelitian adalah 78 orang dan dibagi menjadi 3 kelompok, yaitu kelompok pertama
menggunakan kaptopril dan ibuprofen, kelompok kedua menggunakan kaptopril dan
natrium diklofenak, dan kelompok tiga hanya menggunakan kaptopril. Berdasarkan hasil uji,
penggunaan ibuprofen atau natrium diklofenak dengan kaptopril memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap peningkatan tekanan darah dengan nilai p=0,01 untuk tekanan darah
sitolik dan diastolik. Hasil tersebut dapat menjadi landasan dalam mengevaluasi terapi
hipertensi di masa depan.
Perpustakaan Digital ITB