digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Hipertensi merupakan salah satu penyakit degeneratif yang memiliki prevalensi cukup tinggi di Indonesia. Hipertensi dapat didefinisikan sebagai kondisi peningkatan tekanan darah arteri secara persisten dan merupakan salah satu faktor resiko pada kejadian penyakit sistem kardiovaskular. Insidensi hipertensi cenderung meningkat pada usia lanjut. Pasien hipertensi yang juga mengalami nyeri sering diberikan Nonsteroidal anti-inflammatory Drugs (NSAID) seperti ibuprofen atau natrium diklofenak secara bersamaan dengan kaptopril. Studi menunjukkan penggunaan NSAID dalam waktu jangka panjang dan tidak terkendali dapat menimbulkan efek samping, salah satunya adalah peningkatan tekanan darah. Data peresepan NSAID khususnya ibupofen dan natrium diklofenak di Puskesmas Banguntapan 1 Bantul Yogyakarta pada pasien cukup tinggi. Oleh karena itu, tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penggunaan NSAID terhadap peningkatan tekanan darah pada pasien hipertensi, khususnya yang mengikuti Program Pengelolaan Penyakit Kronis (Prolanis). Penelitian ini merupakan studi observasional dengan desain longitudinal secara prospektif. Subjek penelitian adalah pasien hipertensi yang mengikuti Prolanis di Puskesmas Banguntapan 1 Bantul Yogyakarta pada bulan Februari hingga April 2018. Pengambilan data tekanan darah pasien dilakukan secara langsung kemudian dilakukan analisis dengan uji komparatif Kruskal Wallis dan Mann-Whitney. Jumlah subjek pada penelitian adalah 78 orang dan dibagi menjadi 3 kelompok, yaitu kelompok pertama menggunakan kaptopril dan ibuprofen, kelompok kedua menggunakan kaptopril dan natrium diklofenak, dan kelompok tiga hanya menggunakan kaptopril. Berdasarkan hasil uji, penggunaan ibuprofen atau natrium diklofenak dengan kaptopril memiliki pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan tekanan darah dengan nilai p=0,01 untuk tekanan darah sitolik dan diastolik. Hasil tersebut dapat menjadi landasan dalam mengevaluasi terapi hipertensi di masa depan.