Osteoartritis (OA) merupakan salah satu penyakit sendi yang paling umum diderita oleh masyarakat
Indonesia, yaitu diderita oleh sebanyak 7,3% masyarakat Indonesia berdasarkan Laporan Nasional
Riskesdas 2018. Terapi farmakologi lini pertama yang diterapkan sebagai manajemen nyeri pada
pasien OA adalah obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS) menurut IRA (2021). Penelitian ini
bertujuan untuk mengevaluasi peresepan OAINS oral pada pasien OA rawat jalan di RSUD Cibabat
dan memperkirakan risiko kejadian kardiovaskular bergantung pada golongan OAINS oral yang
diberikan. Penelitian ini merupakan penelitian observasional retrospektif dengan metode cross
sectional menggunakan data rekam medis pasien OA di RSUD Cibabat sejak Januari 2024 hingga
Desember 2024. Data yang diambil pada penelitian ini berupa data demografi, diagnosis, profil
penggunaan obat, dan data pemeriksaan pasien. Evaluasi ketepatan penggunaan OAINS oral
dilakukan untuk menentukan ketepatan indikasi, ketepatan dosis, dan interaksi antar obat.
Penentuan efek OAINS oral terhadap sistem kardiovaskular pasien OA dilakukan dengan
menganalisis pola tekanan darah dan menghitung prevalence ratio. Hasil penelitian menunjukkan
OAINS diresepkan sebanyak 110 kali dari 260 resep obat manajemen nyeri, tanpa
mempertimbangkan pengulangan resep. OAINS nonselektif lebih banyak (357 kali) diresepkan
dibandingkan dengan OAINS selektif (133 kali). Sebanyak 35 pasien (62,5% populasi) tercatat diberi
OAINS dalam kategori tepat dosis. Tercatat kasus interaksi obat sejumlah 176 dengan signifikansi
mayor, 114 interaksi moderat, dan 6 interaksi minor. Penggunaan OAINS selektif tunggal
menghasilkan fluktuasi tekanan darah yang drastis dibandingkan dengan OAINS selektif dan
nonselektif yang diberikan bergantian, maupun nonselektif tunggal. Pemberian OAINS selektif
tunggal menghasilkan prevalensi peningkatan tekanan darah yang lebih banyak (PR>1) daripada
OAINS nonselektif tunggal.
Perpustakaan Digital ITB