digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

2018 TA PP BIMA RAHMAPUTRA 1-ABSTRAK pdf.pdf
PUBLIC Open In Flip Book Perpustakaan Prodi Arsitektur

COVER BIMA RAHMAPUTRA (NIM : 15214077)
Terbatas  Perpustakaan Prodi Arsitektur
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 1 BIMA RAHMAPUTRA (NIM : 15214077)
Terbatas  Perpustakaan Prodi Arsitektur
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 BIMA RAHMAPUTRA (NIM : 15214077)
Terbatas  Perpustakaan Prodi Arsitektur
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 BIMA RAHMAPUTRA (NIM : 15214077)
Terbatas  Perpustakaan Prodi Arsitektur
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 BIMA RAHMAPUTRA (NIM : 15214077)
Terbatas  Perpustakaan Prodi Arsitektur
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 BIMA RAHMAPUTRA (NIM : 15214077)
Terbatas  Perpustakaan Prodi Arsitektur
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 6 BIMA RAHMAPUTRA (NIM : 15214077)
Terbatas  Perpustakaan Prodi Arsitektur
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 7 BIMA RAHMAPUTRA (NIM : 15214077)
Terbatas  Perpustakaan Prodi Arsitektur
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA BIMA RAHMAPUTRA (NIM : 15214077)
Terbatas  Perpustakaan Prodi Arsitektur
» Gedung UPT Perpustakaan

Bandung merupakan Kota yang dikenal dengan perkembangan seni dan budayanya yang pesat, sehingga tidak heran jika banyak individu maupun komunitas kreatif yang terus berkembang. Maka dari itu, diperlukan suatu wadah untuk melestarikan sekaligus mengasah ketrampilan dan ide kreatif para penggiat seni tersebut. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung sebagai pemrakarsa proyek menyatakan dalam Renstra Disbudpar Bandung tahun 2013-2018 bahwa salah satu tantangan kebudayaan yang ada di Bandung adalah belum cukup tersedianya gedung seni budaya yang representatif, sementara salah satu peluang yang ada adalah banyaknya pagelaran seni dan budaya secara periodik dan berkesinambungan. Oleh karena itu, munculah konstrain pada pembangunan proyek ini dari berbagai aspek mulai dari pemrakarsa proyek, lahan, hingga target pengguna fasilitas, yang melahirkan berbagai isu dan konsep hingga terlahirnya sebuah konsep besar berupa Pusat Seni dan Budaya yang Menari di Tanah Sunda. Konsep penataan bangunan diambil dari tarian tradisional Ketuk Tilu dengan sculpture instrumen pengiringnya yaitu kendang sunda sebagai pusatnya. Penataan massa akan mengelilingi plaza amphitheater pada bagian tengah tapak, sehingga masyarakat seolah sedang diajak untuk menari diatas tanah sunda Bandung ini. Bangunan juga akan mengangkat pola-pola khas sunda sebagai elemen dekoratif pada fasade dan perkerasan lantai plaza. Fasilitas nantinya akan menjadi wadah untuk bertukar pikiran dan mengasah kreativitas seni melalui ruang-ruang studio dan workshop. Fasilitas juga menyediakan ruang seperti ruang pameran dan auditorium pertunjukan, yang diharapkan dapat meningkatkan sikap apresiasi dan menghargai karya seni lokal yang ada dikalangan masyarakat luar maupun masyarakat Bandung itu sendiri.