Kulit kusam merupakan kondisi kulit yang terjadi akibat penumpukan sel kulit mati, dan ditandai dengan kulit yang tidak cerah, kering, tekstur kulit yang tidak rata, dan warna kulit yang tidak rata. Wortel yang mengandung tinggi serat diketahui menduduki peringkat produksi sayuran tertinggi di Jawa Barat pada 2010, sehingga apabila dimanfaatkan sebagai sediaan farmasi, akan mengurangi produksi limbahnya. Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan stabilitas serta efektivitas sediaan lulur krim yang mengandung tepung wortel (Daucus carota L.) dalam menurunkan jumlah kulit kering mati yang merupakan tanda kekusaman kulit. Lulur krim diformulasikan dalam basis a/m dengan 2 zat aktif yakni (A) tepung ampas umbi wortel, dan (B) tepung umbi wortel yang berukuran 30-40 mesh. Sediaan diuji kestabilannya menggunakan metode Freeze-Thaw 6 siklus serta diuji sifat fisiknya dengan parameter organoleptik, pH dan viskositas dengan metode penyimpanan suhu 40◦C selama 4 minggu. Efikasi sediaan diuji secara pre-eksperimental dengan desain One Group Pretest Postest 6 responden yang selanjutnya dianalisis perbedaannya menggunakan uji t berpasangan dengan α 0,05. Hasil penelitian menunjukan kedua sediaan stabil pada uji Freeze-Thaw 6 siklus, namun terjadi perubahan organoleptik, pH dan viskositas pada penyimpanan 40◦C selama 4 minggu. Hasil perbandingan analisis data dengan Uji t berpasangan pada kelompok sebelum dan sesudah pengaplikasian kedua sediaan menunjukan penggunaan sediaan lulur krim yang mengandung tepung wortel dapat mengurangi tanda kekusaman berupa kulit kering mati pada kulit (p˂0,05) dengan pengurangan sebesar 42,19% (SA) dan 28,16% (SB).
Perpustakaan Digital ITB