Akumulasi spesi reaktif oksigen (ROS) dapat menyebabkan stres oksidatif sehingga terjadi kerusakan kulit sebagai tanda penuaan kulit. Curcuma zedoaria (temu putih) memiliki sifat antioksidan diformulasikan menjadi krim kristal cair dengan formula yang terdiri dari minyak kelapa murni (VCO), ekstrak temu putih, desil glukosida, propilen glikol, setostearil alkohol, fenoksietanol, dan akuades. Propilen glikol dipilih sebagai polyol pada sediaan krim kristal cair ekstrak temu putih. Karakteristik berupa penapisan fitokimia, aktivitas antioksidan, penentuan kadar fenol total, dan penentuan kadar flavonoid total dilakukan terhadap ekstrak dan karakterisasi terhadap sediaan meliputi organoleptik, analisis mikroskopik, penentuan viskositas, penentuan pH, dan penentuan stabilita freeze – thaw selama 2 siklus, serta penentuan aktivitas antioksidan. Hasil karakterisasi aktivitas antioksidan ekstrak temu putih sebesar 102,402±0,04 mg AAE/g, kadar total flavonoid 219,692±0,07 mg GAE/g, kadar fenol total 183,792±0,15 mg QE/g, propilen glikol sebagai polyol untuk sediaan krim kristal cair ekstrak temu putih, sediaan memiliki pola birefriengence, stabil setelah disentrifuga pada kecepatan 3600 RPM, viskositas berbanding lurus dengan konsentrasi propilen glikol, pH sediaan 6,885 ± 0,02, aktivitas antioksidan berbanding lurus dengan konsentrasi propilen glikol, diperoleh aktivitas antioksidan sediaan krim kristal cair yang paling tinggi sebesar 143,96 ± 0,19 dengan onsentrasi propilen glikol 15%.
Perpustakaan Digital ITB