digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Pertumbuhan kota seperti di Kabupaten Sleman sering kali memunculkan tantangan keamanan, salah satunya kriminalitas jalanan berupa klitih yang menjadi perhatian masyarakat. Klitih merupakan bentuk kejahatan jalanan yang melibatkan serangan oleh kelompok pemuda, menunjukkan korelasi dengan karakteristik lingkungan perkotaan, khususnya konfigurasi jaringan jalan yang memengaruhi pergerakan dan akses pelaku. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan antara konfigurasi jaringan jalan dan pola spasial kriminalitas klitih, serta memberikan rekomendasi mitigasi yang efektif. Pendekatan space syntax digunakan untuk menganalisis struktur jaringan jalan seperti konektivitas dan integrasi yang dikombinasikan dengan metode Geographically Weighted Regression untuk memetakan variasi risiko kriminalitas secara lokal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jalan-jalan dengan konektivitas dan integrasi global yang tinggi, terutama di kawasan perkotaan dan transisi pedesaan, lebih rentan terhadap klitih karena memudahkan pergerakan pelaku dan mengurangi pengawasan alami. Pola ini menegaskan bahwa desain jaringan jalan memiliki peran signifikan dalam membentuk peluang kriminalitas. Sebagai strategi mitigasi, pendekatan Crime Prevention Through Environmental Design diusulkan. Dengan fokus pada peningkatan visibilitas, pengendalian akses, penguatan teritorialitas, dan aktivitas masyarakat di area berisiko. Penelitian ini juga menekankan perlunya pendekatan holistik yang mengintegrasikan faktor sosial, ekonomi, dan kelembagaan untuk menciptakan lingkungan yang lebih aman. Kontribusi utama penelitian adalah wawasan mengenai hubungan antara desain jaringan jalan dan kriminalitas klitih, yang dapat menjadi dasar perencanaan tata ruang yang responsif terhadap keamanan