Abstrak
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
Kesadaran masyarakat terhadap lingkungan mendorong minat terhadap kendaraan listrik,
namun adopsinya di Indonesia masih jauh dari target Nationally Determined Contribution
(NDC). Salah satu hambatan utama adalah tingginya harga, terutama karena baterai
menyumbang sekitar 40% dari total biaya kendaraan. Pusharlis, sebagai unit strategis PLN
yang ditugaskan mendukung percepatan adopsi kendaraan listrik, selama ini berfokus pada
pembangunan infrastruktur pengisian. Namun, percepatan ini juga memerlukan pendekatan
strategis, seperti model bisnis Battery-as-a-Service (BaaS) yang menurunkan biaya awal
dengan mengalihkannya menjadi biaya sewa berkala. Sebelum menerapkan model ini,
Pusharlis perlu memahami kondisi pasar, salah satunya dengan mengestimasi Willingness to
Pay (WTP) konsumen sebagai dasar perumusan strategi bisnis, baik dari sisi pendekatan
maupun strategi harga yang digunakan. Penelitian ini menggunakan survei Contingent
Valuation Method (CVM) dengan metode Double-Bounded Dichotomous Choice (DBDC),
lalu dianalisis menggunakan model probit dan disimulasikan dengan diskriminasi harga.
Survei dilakukan secara daring dan luring di lingkungan ITB dengan total 273 responden.
Estimasi WTP menunjukkan bahwa variabel harga, pendapatan, usia, jarak tempuh, dan
pengetahuan tentang BaaS berpengaruh signifikan. Lalu, hasil simulasi diskriminasi harga
dengan segmentasi berdasarkan jarak tempuh harian menunjukkan bahwa variasi skema
harga dapat meningkatkan pendapatan dan partisipasi, meskipun konsumen surplus
cenderung menurun. Namun, terdapat efek diminishing return, di mana semakin banyak
skema harga ditambahkan, tambahan manfaat dari pendapatan dan partisipasi semakin
berkurang. Analisis sensitivitas menunjukkan efektivitas penggunaan diskriminasi harga
meningkat jika sebaran WTP kecil dan perbedaan antar segmen besar.
Implikasi bagi Pusharlis termasuk menyasar segmen muda dan menengah ke atas serta
menerapkan diskriminasi harga untuk meningkatkan adopsi dan pendapatan. Penelitian ini
memberi gambaran potensi pendapatan berdasarkan segmentasi, meskipun terbatas pada
populasi responden yang diteliti. Perusahaan disarankan memanfaatkan variabel signifikan
seperti usia, pendapatan, jarak tempuh, dan pengetahuan dalam menyusun strategi bisnis.
Penelitian selanjutnya dapat memperluas populasi, mengeksplorasi variabel tambahan, serta
menambahkan analisis kelayakan finansial agar hasilnya lebih aplikatif.
Perpustakaan Digital ITB