digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Nikel adalah salah satu logam yang banyak digunakan dalam kehidupan seharihari. Salah satu proses yang dilakukan dalam proses pengolahan feronikel adalah oxygen lancing pada ladel untuk menaikkan temperatur di lelehan setelah ditapping dari tanur listrik untuk proses desulfurisasi. Pada penelitian ini water model digunakan untuk mempelajari proses penghembusa oksigen di ladel. Percobaan dilakukan dengan menggunakan water model untuk menentukan jumlah percikan, waktu pencampuran, kedalaman penetrasi lelehan dan osilasi lelehan akibat penghembusan gas yang dihasilkan oleh lance biasa dan laval lance. Pada penelitian ini variabel yang digunakan adalah tinggi lance terhadap lelehan dan penggunaan bottom stirring pada lelehan. Percobaan dilakukan dengan menggunkan lance biasa dan laval nozzle dengan sudut bukaan 20o,15o, dan 10o. Hasil percobaan menunjukkan jumlah splashing yang dihasilkan oleh laval lance lebih banyak dibandingkan dengan lance biasa pada ketinggian yang sama. Penggunaan bottom stirring sangat berpengaruh untuk mengurangi waktu pencampuran. Penghembusan gas melalui top lance yang dikombinasikan dengan bottom stirring dapat mengurangi waktu pencampuran hingga setengah dari waktu pencampuran tanpa menggunakan bottom stirring. Kedalaman penetrasi gas yang dihasilkan oleh laval lance lebih besar dibandingkan lance biasa. Osilasi lelehan yang dihasilkan dari lace biasa lebih sedikit dibandingkan laval lance. Sehingga penggunaan lance biasa lebih direkomendasikan karena jumlah splashing yang dihasilkan lebih sedikit, osilasi tidak terlalu besar dan waktu pencampuran yang lebih singkat apabila dikombinasikan dengan bottom stirring.