digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Hepatitis B merupakan penyakit hati yang paling umum terjadi di dunia. Penyakit yang disebabkan oleh virus hepatitis B (VHB) dapat berkembang menjadi sirosis dan karsinoma hati. Desain vaksin terapi dikembangkan untuk mengeliminasi VHB dari tubuh pasien. Salah satu komponen vaksin terapi yang dikembangkan adalah protein inti VHB, hepatitis B core antigen (HBcAg), yang dapat menginduksi sel T sitotoksik spesifik. Overproduksi DNA pengkode HBcAg telah dilakukan pada penelitian sebelumnya menggunakan vektor ekspresi pET28a(+) pada Escherichia coli BL21(DE3). Menggunakan sistem tersebut, HBcAg terlarut diproduksi dengan tingkat rendah yaitu 22,3%. Salah satu strategi untuk meningkatkan kelarutan HBcAg adalah dengan sistem ko-ekspresi dengan gen chaperon GroEl dan DnaK. Konstruksi plasmid pGroElDnaK dilakukan dengan perancangan plasmid yang diikuti dengan sintesis secara kimia, kemudian E. coli BL21(DE3) yang membawa pET28a(+)_HBcAg ditransformasi dengan pGroElDnaK dan transforman dikarakterisasi dengan analisis migrasi dan pemotongan. Optimasi overproduksi HBcAg pada skala 200 mL dilakukan pada dua suhu dan dua jenis media pertumbuhan. HBcAg juga diproduksi dalam fermentor 1 Liter menggunakan kondisi optimum dan dimurnikan dengan kromatografi penukar kation. Penentuan tingkat produksi dan kemurnian HBcAg dilakukan menggunakan analisis SDS-PAGE 15%. Persentase HBcAg larut terhadap protein intrasel dihitung menggunakan perangkat lunak ImageJ. Hasil analisis SDS-PAGE menunjukkan keberadaan pita protein berukuran 21,1 kDa pada fraksi terlarut yang sesuai dengan ukuran teoritis HBcAg, 21 kDa. Pada skala 200 mL, ko-ekspresi dengan gen pengkode chaperon GroElDnaK meningkatkan HBcAg terlarut hingga 100% pada suhu induksi 25°C dan 37°C. Kondisi optimum untuk ekspresi protein HBcAg diperoleh pada suhu induksi 25°C pada media LB dengan persentase HBcAg terhadap protein total sebesar 0,87%. Protein HBcAg dapat diproduksi pada fermentor 1 L dengan HBcAg terlarut mencapai 100% dan pemurnian dengan kromatografi penukar kation belum menghasilkan HBcAg dengan kemurnian tinggi.