digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Abstrak
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan

Cover - Meuthia Reyhaniza Monabella
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan

Bab 1 - Meuthia Reyhaniza Monabella
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan

Bab 2 - Meuthia Reyhaniza Monabella
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan

Bab 3 - Meuthia Reyhaniza Monabella
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan

Bab 4 - Meuthia Reyhaniza Monabella
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan

Bab 5 - Meuthia Reyhaniza Monabella
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan

Bab 6 - Meuthia Reyhaniza Monabella
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan

Pustaka - Meuthia Reyhaniza Monabella
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan

Lampiran - Meuthia Reyhaniza Monabella
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan

Proyek Jakarta Sewerage System (JSS) merupakan program strategis nasional yang bertujuan meningkatkan kualitas sanitasi dan mengurangi pencemaran air di Jakarta. Salah satu tantangan utama dalam pelaksanaan proyek ini adalah perencanaan sumber daya manusia (SDM) yang belum optimal, sehingga menghambat efisiensi waktu dan biaya konstruksi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kebutuhan SDM pada proyek JSS Zona 1 Paket 6 di PT Adhi Karya serta menyusun strategi perencanaan yang efektif dalam mendukung percepatan proyek. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif-deskriptif melalui wawancara dengan pihak manajemen proyek serta analisis dokumen teknis seperti Bill of Quantity (BoQ) dan Analisis Harga Satuan (AHS). Data yang diperoleh diolah menggunakan Microsoft Project dan metode kalkulator HR dengan mempertimbangkan beban kerja, produktivitas, serta biaya tenaga kerja. Analisis mencakup perhitungan kebutuhan SDM, estimasi biaya, serta simulasi skenario percepatan menggunakan overtime, fast tracking, dan crashing. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keterlambatan proyek lebih banyak disebabkan oleh kekurangan tenaga kerja dibanding faktor teknis. Perhitungan kebutuhan SDM mengindikasikan tambahan pekerja sebanyak 619 orang dengan biaya Rp19,77 miliar. Skenario lembur dapat menghemat ±4.668 hari namun menimbulkan biaya tinggi, sedangkan fast tracking memberikan penghematan ±2.252 hari dengan biaya relatif lebih murah. Kombinasi strategi crashing menghasilkan potensi percepatan hingga ±5.349 hari dengan dominasi pendekatan fast tracking sebagai opsi paling efisien. Kesimpulannya, perencanaan SDM yang sistematis dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi proyek JSS. Strategi percepatan yang direkomendasikan adalah memprioritaskan fast tracking berbiaya rendah, menambahkan tenaga kerja pada aktivitas kritis, serta menggunakan lembur secara selektif. Pendekatan ini tidak hanya mendukung ketepatan jadwal proyek, tetapi juga meningkatkan keberlanjutan sistem pengelolaan air limbah di Jakarta.