Seiringnya majunya industri konstruksi global, perusahaan konstruksi kini perlu lebih adapti dan kolaboratif dalam mengelola proyek, termasuk manajemen pengadaan. Tantangan pengadaan dipengaruhi oleh skema proyek, ketidakjelasan lingkup, perubahan desain, fluktuasi harga material, dan tuntutan waktu yang lebih singkat membuat cara pengadaan lama tidak lagi efektif. Oleh karena itu, penelitian ini berfokus pada peningkatan efisiensi proses pengadaan khususnya pada proyek Design and Build (DB) dengan menggabungkan pendekatan Six Sigma DMAIC dan PMBOK Project Procurement Management.
Penelitian ini menggunakan pendekatan metode campuran, yang melibatkan analisis dokumen proyek, wawancara, dan diskusi kelompok terfokus. Studi kasus dilakukan pada Proyek F di PT. Kindora, yang mengalami keterlambatan dan inefisiensi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masalah utama terletak pada kurangnya integrasi antara proses desain, teknik, dan pengadaan, serta kurangnya mekanisme kolaborasi yang efektif.
Untuk merespons permasalahan tersebut, dilakukan analisis mendalam menggunakan Porter’s Five Forces, Stakeholder Analysis, dan Current Reality Tree (CRT). Dari analisis ini menghasilkan strategis berupa integrasi pendekatan Lean dan Agile yang disebut Leagile Procurement. Strategi ini diterjemahkan ke dalam rencana implementasi yang mencakup early vendor involvement, digitalisasi koordinasi, dan sinkronisasi jadwal pengadaan secara paralel.
Penerapan strategi ini diuji coba pada Proyek J dan menunjukkan peningkatan efisiensi sebesar 1,85% dari total anggaran. Hasil ini mengindikasikan bahwa perbaikan proses pengadaan dapat berkontribusi terhadap peningkatan kinerja proyek konstruksi DB.
Perpustakaan Digital ITB