Penelitian dilakukan pada sumur MT-1 dan sekitarnya tepatnya pada koordinat UTM X= 286.700 – 287.050 mT dan Y= 9.022.500 - 9.022.400 mU, tempat manifestasi - manifestasi berupa matair panas, kolam lumpur, tanah beruap muncul. Berdasarkan laporan kegiatan tahunan yang dikeluarkan Direktorat Inventarisasi Sumberdaya Mineral pada bulan agustus 2003 tercatat kurang lebih
muncul 26 titik manifestasi panasbumi dan meningkat sebanyak 5 titik menjadi 32 titik dalam selang waktu 1 bulan pengamatan. Permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini adalah bagaimana kaitan sumur MT-1 dengan manifestasi - manifestasi panasbumi baru yang muncul terutama dengan keluarnya semburan lumpur panas pada salah satu manifestasi panasbumi dikaitkan dengan aspek lingkungan serta penanggulangannya. Penelitian dilakukan dengan menggunakan dua metode yaitu metode hidrogeokimia dan geofisika self potensial data yang dikumpulkan adalah data sekunder berupa data geologi, hidrogeologi dan terutama data monitoring sumur serta data primer berupa pengambilan contoh air dan gas dari sumur dan
manifestasi panasbumi serta pengukuran nilai beda potensial dan temperatur. Dari kimia air dan gas diketahui bahwa manifestasi panasbumi berhubungan
dengan blow-out pada MT-1 dan dapat berdampak pada lingkungan walaupun tidak terlalu besar. Dari data pengukuran self potensial yang dilengkapi data
isotermal dapat dijelaskan tentang letak dan posisi manifestasi-manifestasi panasbumi yang ada serta perkiraan pergerakannya yang berarah tenggara dan barat daya.
Perpustakaan Digital ITB