digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Azurite Gold Mine Project merupakan tambang emas dan perak berbentuk open pit di Kalimantan Tengah. Proses ekstraksi bijih emas dan perak menghasilkan tailing dalam bentuk slurry dengan komposisi padatan 35% dan air 65%. Fasilitas penimbunan tailing banyak bentuknya, salah satunya backfill yang memanfaatkan bekas lubang tambang. Salah satu potensi pencemaran lingkungan yang dapat terjadi pada backfill yaitu adanya dispersi ion terlarut dari air pada kolam tailing ke dalam airtanah. Penelitian ini bertujuan untuk menginvestigasi zona permeabel yang dapat berpotensi menjadi konduit dispersi ion terlarut dari air tailing ke dalam airtanah. Selain itu juga untuk meninjau pengaruh disposal North Waste Dump yang berada di sisi utara In-Pit Seroja terhadap air di sekitarnya. Metode hidrogeokimia, Radon-222, isotop stabil 2H dan 18O, serta pengkuran muka airtanah digunakan untuk menjawab tujuan penelitian ini. Berdasarkan pengukuran radon terlarut, terdapat zona permeabel di sekitar In-Pit Seroja dengan nilai 1070 Bq/m3 – 4940 Bq/m3. Hasil plot rasio isotop 2H dan 18O memperlihatkan perbedaan pola pada air permukaan, air tailing dan airtanah yang mengindikasikan sumber air yang berbeda. Hal ini paralel dengan data hidrogeokimia yang menunjukkan masing-masing air memiliki karakteristik yang berlainan. Sampel airtanah memiliki tipe air bikarbonat, kecuali pada sumur GW4 yang berada di kaki disposal memiliki tipe sulfat. Pengukuran elevasi muka airtanah pada kelima sumur pantau menunjukkan elevasi airtanah berada di atas elevasi air tailing. Hal ini membuat aliran air dari tailing tidak akan masuk ke dalam sistem airtanah.