digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Pembentukan kerak/scaling merupakan salah satu permasalahan dalam yang umum dihadapi dalam eksplorasi, eksploitasi dan utilisasi panas bumi. Tahun 2018, telah dilakukan uji produksi pada salah satu lapangan panas bumi milik PT PLN (Persero) yaitu lapangan panas bumi Tulehu. Dari uji produksi tersebut, muncul kerak kalsium karbonat yang masif pada flow line sumur TLU-D1. Penting untuk mengidentifikasi kondisi pengerak yang terbentuk sehingga penanganan permasalah kerak dapat teratasi. Penelitian ini mencakup beberapa analisis yaitu perhitungan nilai saturation index, identifikasi faktor pembentukan kerak serta prediksi lokasi pembentukan kerak. Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data kimia, data fisika dan data litologi batuan sumur. Penelitian ini dilakukan dalam beberapa analisis antara lain perhitungan calcite saturation index secara manual dan software PHREEQC. Selanjutnya adalah identifikasi faktor yang dapat mempengaruhi terbentuknya kerak serta prediksi kedalaman terbentuknya kerak. Berdasarkan perhitungan secara manual, nilai calcite saturation index pada sumur TLU-D1 menunjukan nilai lebih dari (>) 1 pada ketiga sampel (10, 18 dan 21 Februari 2018) sehingga kondisi ini menunjukan fluida dalam kondisi supersaturated dan berpotensi menimbulkan kerak saat diproduksikan. Namun pada perhitungan menggunakan software PHREEQC, nilai calcite saturation index menunjukan nilai yang berbeda dengan perhitungan manual karena adanya beberapa parameter yang belum tersedia. Faktor yang mempengaruhi pembentukan kerak kalsit pada lapangan panas bumi TLU-D1 yaitu kelimpahan mineral pembawa Ca2+ dari litologi batuan andesite pada kedalaman 581-1697 ft. Prediksi terbentuknya kerak kalsit pada sumur TLU-D1 terjadi di kedalaman ± 500 mD. Upaya penanganan dapat dilakukan untuk menanggulangi permasalahan deposisi kerak ini seperti penggunaan inhibitor bahan kimia, acidizing, kontrol tekanan antara reservoir dan wellhead dan mechanical reaming.