Penelitian ini mengintegrasikan analisis hidrogeokimia pasif dan uji tracer aktif untuk mengungkap struktur, dinamika aliran, serta evolusi geokimia sistem akuifer di area sinkhole yang tersingkap. Pada fase pasif, pengukuran in-situ terhadap pH, TDS, salinitas, dan konduktivitas listrik menunjukkan anomali alami dalam kimia air tanah, dengan nilai total dissolved solids yang melebihi 1.000 ppm di beberapa titik. Penentuan ion mayor melalui ion kromatografi dan evaluasi keseimbangan ion (<10% selisih) memungkinkan klasifikasi fasies menggunakan diagram Piper: mayoritas sampel air permukaan dan air tanah berada dalam fasies Ca-HC03 yang mencerminkan resapan meteoritik melalui matriks batugamping terkarstifikasi, sedangkan sebagian kecil menunjukkan campuran Ca-Na- HC03-Cl dan Na-Cl, yang mengindikasikan pengaruh terbatas dari evaporasi, pertukaran ion, atau sumber salin/hidrotermal. Analisis TCP-MS mendeteksi kadar lithium (650-4.600 ppb) dan boron (3.300-6.600 ppb) yang tinggi pada sumur-sumur dalam, mendukung keberadaan komponen hidrotermal sekunder.
Pada fase aktif, injeksi NaCl terkendali ke sinkhole dan lubang bor yang teridentifikasi dimonitor pada beberapa titik observasi. Peningkatan simultan pada TDS, EC, dan salinitas menunjukkan konektivitas hidrolik antara sinkhole dan sumur pemantau. Dengan menerapkan modifikasi hukum Darcy, nilai konduktivitas hidrolik antar titik berkisar antara 8,7 x 10-3 hingga 0,299 m/s, yang mencerminkan sistem batuan gamping yang sangat transmisif.
Hasil gabungan mengindikasikan keberadaan dua rezim akuifer yang berbeda: (1) jaringan batuan gamping yang didominasi oleh resapan meteoritik, dan (2) sistem yang lebih dalam yang dipengaruhi oleh komponen hidrotermal bersuhu rendah. Temuan ini memiliki implikasi penting terhadap pengelolaan air tanah dan penilaian risiko kontaminasi.
Perpustakaan Digital ITB