Tanpa disadari, industri pengolahan rotan nasional yang berpusat di Tegalwangi, Cirebon telah menjadi bagian dari mata rantai ekonomi dan budaya masyarakat lokal selama hampir beberapa abad. Industri ini juga cukup banyak menyumbang devisa negara dari hasil produksi industri yang diekspor ke mancanegara. Namun dalam era globalisasi, banyak tantangan dan ketertinggalan yang harus dikejar oleh industri ini agar mampu bertahan dan memenangkan pasar mancanegara. Hal ini dikarenakan banyak negara-negara pesaing yang telah mampu mengembangkan produk-produk dari rotan secara unggul dan berkualitas, misalnya Cina dan Filipina. Bila ditinjau, industri produk rotan pada negara-negara tersebut dapat mengalami perkembangan yang pesat akibat adanya fasilitas yang berfungsi sebagai tempat pengembangan dan promosi produk yang representatif. Fasilitas ini sering disebut sebagai design centre karena desain merupakan bagian yang penting dari nilai suatu produk. Fasilitas inilah yang belum dimiliki oleh industri produk rotan Indonesia hingga kini. Padahal, asosiasi atau pun lembaga-lembaga yang berkaitan dengan industri rotan mulai cukup banyak berada di masyarakat. Hal tersebut mengindikasikan bahwa adanya upaya untuk menggalang kepedulian dan hubungan antara pelaku industri dan masyarakat umum yang dinilai masih menomorduakan desain. Oleh karena itu, salah satu fasilitas penting untuk kegiatan ini ialah sebuah bangunan yang dapat menjadi pusat pengembangan desain sekaligus pula sebagai pusat informasi yang menyajikan data-data komprehensif tentang semua potensi industri mebel dan kerajinan rotan nasional yang dapat diakses oleh semua kalangan.