digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Penurunan muka tanah merupakan permasalahan yang umum terjadi di kota - kota besar termasuk di Kota Semarang. Kondisi geologi serta aktifitas manusia ditengarai menjadi faktor penyebab penurunan muka tanah. Penurunan muka tanah memiliki karakteristik yang bervariasi secara spasial maupun temporal diakibatkan oleh faktor penyebab yang berbeda. Karakteristik dari penurunan tanah perlu diketahui untuk keperluan perencanaan dan penataan kota maupun tindakan dalam melakukan antisipasi dan mitigasi terhadap dampak yang ditimbulkan. Untuk mendapatkan karakteristik penurunan muka tanah dilakukan penggabungan hasil pengukuran penurunan muka tanah dari berbagai metoda yaitu sipat datar, GPS, pengukuran langsung dan InSAR. Analisa geospasial didasarkan pada hubungan spasial antara karakteristik penurunan muka tanah terhadap faktor - faktor penyebab penurunan muka tanah maupun terhadap kondisi tutupan lahannya. Penurunan muka tanah yang terjadi di Kota Semarang memiliki laju yang bervariasi antara 0 - 13 cm/tahun dengan kecenderungan meningkat ke arah utara timur (timur laut) Kota Semarang. Daerah yang memiliki laju penurunan muka tanah tinggi antara 9 - 13 cm/tahun antara lain adalah PRPP (Pekan Raya Promosi dan Pembangunan), Tanjungmas, Terboyo dan Kaligawe. Pola karakteristik laju penurunan muka tanah di Semarang identik terhadap pola laju penurunan muka air tanah dan indeks kompresibilitas. Wilayah dengan laju penurunan muka tanah yang tinggi memiliki laju penurunan muka air tanah dan nilai indeks kompresibilitas tinggi seperti pada daerah PRPP, Terboyo dan Penggaron. Dampak yang ditimbulkan akibat penurunan muka tanah antara lain berupa kerusakan bangunan, infrastruktur dan lingkungan dengan lokasi persebarannya merata di daerah yang mengalami penurunan muka tanah tinggi seperti Tambakrejo, Kemijen, Tanjungmas, Bandarharjo dan TrimulyoPenurunan muka tanah juga akan berpengaruh terhadap meluasnya genangan rob. Prediksi luas genangan rob pada tahun 2040 dengan mempertimbangkan pengaruh penurunan muka tanah akan mencapai 8094,71 Ha yaitu meningkat 100% bila dibandingkan dengan prediksi genangan rob tanpa pengaruh penurunan muka tanah yang seluas 3739,10 Ha.