digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Perubahan tutupan lahan dan iklim berpengaruh signifikan terhadap ketersediaan debit sungai, yang pada akhirnya memengaruhi produksi listrik pada pembangkit listrik tenaga air (PLTA). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perubahan tutupan lahan dan skenario iklim terhadap produksi listrik di Waduk Saguling. Pemodelan hidrologi dilakukan menggunakan model SWAT+ dengan data hidroklimatologi observasi periode 2001–2023 serta proyeksi iklim dari model EC-EARTH-3-Veg-LR untuk periode 2024–2100. Analisis dilakukan terhadap berbagai kondisi tutupan lahan, yaitu tahun 1990, 2006, 2022, serta skenario Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW). Hasil simulasi menunjukkan bahwa dibandingkan kondisi tahun 1990 sebagai baseline, rata-rata produksi listrik bulanan dan tahunan pada tahun 2022 mengalami penurunan, sedangkan pada skenario RTRW justru mengalami peningkatan. Sementara itu, pada skenario iklim, semakin tinggi tingkat emisi, semakin tinggi produksi listrik yang dihasilkan, seiring meningkatnya curah hujan. Namun demikian, akurasi analisis pada proyeksi iklim masih terbatas pada musim kemarau, karena curah hujan pada bulan kering belum dapat dimodelkan dengan baik. Oleh karena itu, diperlukan penyempurnaan dalam pemodelan debit musiman untuk meningkatkan ketepatan proyeksi produksi listrik di masa depan.