BAB 1 Anindya Nada Arinal Haque
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 Anindya Nada Arinal Haque
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 Anindya Nada Arinal Haque
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Anindya Nada Arinal Haque
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 Anindya Nada Arinal Haque
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA Anindya Nada Arinal Haque
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Kestabilan lereng merupakan aspek krusial dalam kegiatan penambangan terbuka, terutama pada wilayah tropis dengan curah hujan tinggi (±100,8 mm/hari) seperti Kalimantan Selatan. Infiltrasi air hujan yang berlebihan dapat meningkatkan muka air tanah dan memperbesar tekanan pori sehingga berpotensi longsor. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh variasi curah hujan terhadap nilai Critical Strength Reduction Factor (SRF), mengevaluasi efektivitas sistem drainase horizontal dalam menjaga kestabilan lereng, serta menyusun rekomendasi geoteknik berbasis hasil simulasi numerik. Tiga skenario dianalisis, yaitu kondisi fully saturated, variasi curah hujan, dan variasi curah hujan dengan drainase horizontal. Data curah hujan tahunan aktual (Agustus 2024–Juli 2025) digunakan untuk meningkatkan kesesuaian simulasi dengan kondisi lapangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa seluruh nilai SRF berada di bawah kriteria batas aman menurut Kepmen ESDM No. 1827 K/30/MEM/2018 (SRF < 1,1). Dengan penerapan drainase horizontal, nilai SRF meningkat menjadi 1,14 secara konsisten di semua kondisi. Simulasi juga menunjukkan bahwa curah hujan maksimum yang dapat ditoleransi hanya sekitar 12 mm/hari jika tidak terdapat drainase. Padahal, data menunjukan bahwa variasi curah hujan selalu di atas 12 mm/hari. Berdasarkan temuan ini, drainase horizontal direkomendasikan sebagai strategi utama pengendalian muka air tanah untuk menjaga kestabilan lereng secara berkelanjutan.
Perpustakaan Digital ITB