digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Silica Fume dan CaCO3 merupakan zat tambahan yang sering digunakan untuk meningkatkan kekuatan tekan beton. Penelitian ini membuat beton berkekuatan tinggi dengan menggunakan silica fume produksi PT Sika Indonesia dan CaCO3 produksi PT Brataco. Agar beton memiliki workability yang baik digunakan superplasticizer yaitu Sikament®-NN yang juga merupakan produk SIKA Indonesia. Kadar kedua zat tambahan pada penelitian ini adalah variabel tetap yaitu 9,15w/o yang digunakan pada rasio air-semen 0,2; 0,25; 0,3; 0,34. Semen, agregat, dan superplasticizer yang digunakan adalah 95; 105,3; 2,35 dalam satuan gram. Metode curing yang digunakan adalah curing udara dan curing air dalam variasi waktu 14, 21, 28, 35 hari. Dilakukan penelitian tambahan untuk mengetahui perbandingan kuat tekan beton tambahan CaCO3 dengan variasi kadar 8, 10, dan 12 w/o dengan curing air selama 7 hari. Uji tekan menggunakan alat uji universal Tarnogrocki yang berada di laboratorium Teknik Metalurgi dan Teknik Material ITB. Kekuatan tekan paling rendah didapatkan pada spesimen beton dengan zat tambahan silica fume, curing udara 28 hari, dan rasio air-semen 0,34 yaitu 5,2 MPa. Kekuatan tertinggi dicapai oleh beton dengan zat tambahan CaCO3, curing air 35 hari, dan rasio air-semen 0,25, yaitu 55,8 MPa. Selain pengujian tekan, dilakukan juga karakterisasi SEM pada kedua jenis beton dengan tambahan silica fume atau CaCO3 dan pada silica fume yang digunakan. Didapatkan silica fume telah teraglomerasi. Dari penelitian ini didapatkan bahwa beton dengan zat tambahan CaCO3 menghasilkan kuat tekan lebih tinggi dibanding beton dengan zat tambahan silica fume. Curing air cenderung menghasilkan kuat tekan lebih tinggi dibanding curing udara. Selama 35 hari dengan curing air, penambahan kekuatannya cenderung kontinu. Kuat tekan untuk standar beton kuat yaitu lebih besar dari 50 MPa dapat dicapai dengan penambahan CaCO3, w/c 0,25, dan curing air selama 35 hari. Kuat tekan beton dengan penambahan CaCO3 akan turun jika kadar CaCO3 yang digunakan melebihi 10%.