digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Keberadaan ion Cl- dan CO2 dalam fluida minyak mentah dapat menyebabkan korosi lokal pada pipa baja karbon pengalir minyak mentah tersebut. Penambahan inhibitor korosi merupakan salah satu cara untuk memperlambat laju korosi pada permukaan dalam pipa baja karbon. Amonium heptamolibdat merupakan inhibitor anorganik sedangkan sodium salt 2-mercaptobenzothiazole merupakan inhibitor organik. Pada penelitian ini, ditentukan sifat inhibisi amonium heptamolibdat dan efek sinergisnya dengan sodium salt 2-mercaptobenzothiazole dengan variabel konsentrasi dan temperatur di lingkungan NaCl 1% dengan aerasi gas CO2. Konsentrasi inhibitor amonium heptamolibdat divariasikan pada 20 - 100 ppm dengan penambahan 5 ppm sodium salt 2-mercaptobenzothiazole. Pengukuran laju korosi dilakukan dengan metode wheel test, kurva polarisasi Tafel, dan electrochemical impedance spectroscopy pada rentang temperatur 30 oC – 60oC. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa, amonium heptamolibdat memberikan inhibisi pada korosi baja karbon dan bertindak sebagai inhibitor anodik. Inhibisi amonium heptamolibdat meningkat dengan kenaikan temperatur. Efisiensi inhibisi maksimum amonium heptamolibdat pada konsentrasi 100 ppm mencapai 70% di temperatur 30 oC dan 94% di temperatur 60oC. Inhibitor garam organik memberikan inhibisi yang baik dengan konsentrasi kecil namun tidak stabil pada temperatur tinggi. Pencampuran amonium heptamolibdat 100 ppm dengan sodium salt 2-mercaptobenzothiazole 5 ppm meningkatkan efisiensi inhibisi menjadi 93% di temperatur 30oC dan 99% di temperatur 60oC. Pencampuran amonium heptamolibdat dan sodium salt 2-mercaptobenzothiazole memberikan efek sinergis pada inhibisi baja karbon pada lingkungan NaCl % dengan aerasi gas CO2.