TRY SEPAKAT ZALUKHU
EMBARGO  2028-11-06 
EMBARGO  2028-11-06 
TRY SEPAKAT ZALUKHU
EMBARGO  2028-11-06 
EMBARGO  2028-11-06 
TRY SEPAKAT ZALUKHU
EMBARGO  2028-11-06 
EMBARGO  2028-11-06 
TRY SEPAKAT ZALUKHU
EMBARGO  2028-11-06 
EMBARGO  2028-11-06 
TRY SEPAKAT ZALUKHU
EMBARGO  2028-11-06 
EMBARGO  2028-11-06 
try
EMBARGO  2028-11-06 
EMBARGO  2028-11-06 
Korosi baja karbon masih menjadi tantangan besar di berbagai industri karena
dapat menyebabkan kerugian material dan keselamatan. Pencarian senyawa
inhibitor ramah lingkungan dan efisien seperti cairan ion menjadi penting.
Cairan ion berpotensi sebagai inhibitor korosi karena mampu membentuk
lapisan pelindung stabil pada permukaan logam yang menghambat serangan
agresif lingkungan korosi, salah satunya adalah cairan ion berbasis
imidazolium yang menunjukkan efektivitas tinggi dalam menghambat korosi
melalui interaksi kuat antara kation imidazolium dan permukaan logam.
Penelitian ini bertujuan mengevaluasi efektivitas cairan ion 1-desil-3
metilimidazolium bromida (DMImBr) sebagai inhibitor korosi baja karbon
dalam tiga lingkungan korosif berbeda, yaitu NaCl, HCl, dan NaOH. Fokus
utama penelitian ini adalah untuk mengkaji pengaruh temperatur, konsentrasi,
dan jenis lingkungan terhadap efisiensi inhibisi, serta kajian termodinamika
adsorpsi dan kinetika proses korosi. DMImBr disintesis melalui metode
refluks dan Microwave-Assisted Organic Synthesis (MAOS) dengan
rendemen tertinggi mencapai 87,06% pada metode MAOS. Hasil sintesis
telah dikonfirmasi melalui Kromatografi Lapis Tipis (KLT), uji titik leleh,
Spektroskopi FTIR, dan NMR. Uji efisiensi inhibisi dilakukan menggunakan
metode gravimetri dan Electrochemical Impedance Spectroscopy (EIS)
dalam larutan HCl, NaCl, dan NaOH pada variasi konsentrasi dan temperatur.
Hasil pengujian gravimetri menunjukkan bahwa laju korosi tertinggi terjadi
pada suhu 50?°C dalam larutan HCl sebesar 46,91 mmpy, diikuti NaCl sebesar
23,38 mmpy, dan terendah pada NaOH sebesar 5,44 mmpy. Efisiensi inhibisi
maksimum DMImBr mencapai 88,03% dalam HCl pada 100 ppm dan 50?°C,
81,25% dalam NaCl pada 50?°C, dan 59,52% dalam NaOH pada 40?°C. Uji
EIS mengonfirmasi efisiensi tertinggi sebesar 90,65% dalam HCl pada 50?°C,
sedangkan NaCl mencapai 78,21% dan NaOH 69,55%. Kurva Nyquist
menunjukkan bahwa inhibisi di NaCl melibatkan mekanisme difusi,
sementara di NaOH terjadi degradasi lapisan pasif pada temperatur tinggi.
Model adsorpsi yang sesuai untuk sistem NaCl adalah isoterm freundlich
(permukaan heterogen dan adsorpsi multilayer), sedangkan HCl dan NaOH mengikuti model langmuir (permukaan homogen dan adsorpsi monolayer).
Semua proses adsorpsi bersifat spontan (?G?ads <0), dengan nilai ?G?ads
berkisar dari ?17,93 hingga ?40,70 kJ/mol, mengindikasikan adsorpsi
campuran fisik dan kimia. Adsorpsi dalam HCl dan NaCl bersifat endotermik
(?H?ads > 0), sementara dalam NaOH bersifat eksotermik. Nilai ?S?ads
tertinggi ditemukan dalam HCl (306,60 J/mol·K), menunjukkan peningkatan
ketidakteraturan akibat desorpsi air. Kajian kinetika menunjukkan bahwa
penambahan inhibitor meningkatkan nilai energi aktivasi (E?) dan entalpi
aktivasi (?H‡) pada semua media, mengindikasikan pembentukan barier
energi baru terhadap korosi. Nilai entropi aktivasi (?S‡) negatif di seluruh
sistem, menunjukkan keadaan transisi yang lebih teratur; nilai paling negatif
dalam HCl mencerminkan interaksi yang paling kuat antara inhibitor dan
permukaan logam. Studi komputasi menggunakan pendekatan DFT
menunjukkan bahwa DMImBr memiliki keseimbangan reaktivitas dan
kestabilan kimia yang mendukung fungsinya sebagai inhibitor korosi. Sifat
ambifilik atom C1 dan C2, serta peran dominan Br? sebagai pusat donor
elektron, memungkinkan terbentuknya interaksi kuat dan sinergis dengan
permukaan logam, sehingga memperkuat daya adsorpsi dan efektivitas
perlindungan terhadap korosi. Hasil penelitian menunjukkan DMImBr
menunjukkan efisiensi inhibisi terbaik dalam lingkungan HCl, diikuti NaCl,
dan paling rendah dalam NaOH, baik secara gravimetri, elektrokimia,
maupun termodinamika dan kinetika.
Perpustakaan Digital ITB